News

BMKG Sebut Gempa M5,3 di Jatim dan Bali Bersifat Merusak

Muhammad Refi Sandi 25/09/2025 18:23 WIB

Setidaknya ada lima aktivitas gempa susulan atau aftershock usai gempa 5,3 magnitudo mengguncang perbatasan Jawa Timur dan Bali pada Kamis (25/9/2025)

BMKG Sebut Gempa M5,3 di Jatim dan Bali Bersifat Merusak (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mencatat setidaknya ada lima aktivitas gempa susulan atau aftershock usai gempa 5,3 magnitudo mengguncang perbatasan Jawa Timur dan Bali pada Kamis (25/9/2025) sore. 

Menurutnya gempa bumi yang terjadi bersifat merusak atau destruktif. Dari dokumentasi foto yang dibagikan terlihat sejumlah bangunan rumah warga terdampak gempa dahsyat tersebut di Wonorejo perbatasan Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur. Meski guncangan gempa cukup destruktif tidak berpotensi memicu tsunami. 

"Hingga pukul 16.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,3," ujar Daryono.

"Akibat sesar geser (strike-slip). (Bersifat) destruktif," katanya. Ia menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,87° LS ; 114,45° BT, atau tepatnya berlokasi di laut 40 km timur laut wilayah Banyuwangi, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," tutur dia.

Daryono menambahkan Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Banyuwangi, Penebel dengan skala intensitas IV MMI; daerah Lumajang, Kuta, Denpasar, Buleleng dengan skala intensitas III MMI; daerah Jember, Bondowoso, dengan skala intensitas II-III MMI; daerah Pasuruan, Surabaya, Situbondo, Kuta Selatan, Pamekasan, Mataram, Lombok Barat dengan skala intensitas II MMI.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya. Lebih lanjut, Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE