News

BMKG Sebut Zona Megathrust di Indonesia Lebih Mengkhawatirkan Dibanding Kamchatka Rusia

Binti Mufarida 03/08/2025 09:23 WIB

Zona megathrust di Indonesia lebih mengkhawatirkan dibandingkan wilayah Kamchatka di Rusia Timur, yang baru-baru ini diguncang gempa dahsyat.

BMKG Sebut Zona Megathrust di Indonesia Lebih Mengkhawatirkan Dibanding Kamchatka Rusia (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan mengenai potensi gempa besar di zona megathrust Indonesia. 

Bahkan, disebut zona megathrust di Indonesia lebih mengkhawatirkan dibandingkan wilayah Kamchatka di Rusia Timur, yang baru-baru ini diguncang gempa dahsyat.

“Zona megathrust kita lebih mengkhawatirkan,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono sebagai judul unggahannya di akun media sosial pribadinya, dikutip Minggu (3/8/2025).

Sebelumnya, pada Rabu 30 Juli 2025, Gempa dahsyat guncang Kamchatka, Rusia Timur berkekuatan M8,7 dan memicu tsunami di Samudra Pasifik. “Jika kita cermati catatan sejarahnya, sebelumnya di Kamchatka sudah pernah terjadi gempa dahsyat kekuatan M9,0 yang memicu tsunami setinggi 18 meter dan menewaskan lebih dari 2300 orang,” tutur Daryono.

Daryono menekankan bahwa rentang waktu atau seismic gap sejak gempa besar terakhir di Kamchatka baru sekitar 73 tahun. Sementara itu, sejumlah zona megathrust di Indonesia sudah mengalami kekosongan aktivitas gempa besar selama lebih dari dua abad.

“Jika kita hitung lamanya kekosongan gempa besar atau seismic gap di Kamchatka sejak 1952 hingga saat ini ternyata usia seismic gapnya baru berusia 73 tahun,” katanya.

Seperti zona Seismic Gap Megathrust di Selatan Banten dan Selat Sunda telah berusia 267 tahun sejak gempa megathrust terakhir yang memicu tsunami pada tahun 1957. Sedangkan zona Megathrust Mentawai–Siberut telah mengalami kekosongan selama 227 tahun sejak gempa besar pada tahun 1797.

“Sebagai perbandingan untuk ancaman megathrust di Indonesia, zona Seismic Gap Megathrust Selatan Banten & Selat Sunda kini sudah berusia 267 tahun karena gempa megathrust yang memicu tsunami terakhir tahun 1957 dan zona Seismic Gap Megathrust Mentawai & Siberut berusia 227 tahun karen gempa besar megathrust yang memicu tsunami terakhir tahun 1797,” ujar Daryono.

“Megathrust Selat Sunda dan Mentawai usianya sudah lebih dari 200 tahun dan belum rilis energi gempa besar, yang tampaknya tinggal menunggu waktu. Zona Megathrust kita sebenarnya jauh lebih mengkhawatirkan daripada Zona Megathrust lain di dunia,” kata dia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE