BMKG Ungkap Sejumlah Penyebab Suhu Panas di Indonesia
Suhu panas melanda sejumlah wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Jabodetabek. Suhu panas ini bahkan terjadi sampai 37,8 derajat celcius.
IDXChannel - Suhu panas melanda sejumlah wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Jabodetabek. Suhu panas ini bahkan terjadi sampai 37,8 derajat celcius.
Hal itu berdasarkan suhu maksimum harian di Indonesia pada Kamis (28/9/2023) sampai Jumat (29/9/2023). Suhu tertinggi yakni di Jawa Timur mencapai 37,8 derajat celcius.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, suhu panas ini terjadi karena sejumlah faktor. Di antaranya, karena pemanasan sinar matahari cukup optimal pada pagi menjelang siang.
"Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia termasuk di wilayah Jabodetabek," ucapnya, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Faktor selanjutnya yakni kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari. Sehingga radiasi matahari masuk tanpa ada halangan.
"Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," katanya.
Lebih jelas, kata Guswanto, wilayah Indonesia bagian Selatan cenderung masih musim kemarau. Hal tersebut akibat dari angin timuran yang berasal dari Belahan Bumi Selatan yang membawa massa udara kering masih cukup kuat berhembus.
"Pengaruh ElNino dan IOD Positif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan relatif menjadi lebih rendah sehingga musim hujan akan menjadi lebih lambat sebagian besar terjadi pada bulan November," tuturnya.
Guswanto menerangkan, akibat kondisi atmosfer yang relatif kering sehingga polutan udara sulit terdispersi dan tercuci oleh curah hujan sulit terjadi. Selain itu, potensi kebakaran hutan dan Lahan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa lebih sering terjadi.
"Suhu udara maksimum di wilayah Indonesia 10 hari terakhi terpantau mencapai 35-37 derajat celcius. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada musim kemarau dan periode peralihan musim," jelasnya.
(YNA)