Booster Rendah, Kasus XBB Indonesia Bakal Meledak?
Kenaikan kasus XBB digadang-gadang terjadi karena cakupan booster masih rendah.
IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan baru 12 kasus XBB yang teridentifikasi di Indonesia. Namun, di saat bersamaan kasus Covid-19 secara nasional juga ikut melonjak.
Dalam kurun waktu seminggu terakhir, terjadi kenaikan kasus Covid-19 di 30 provinsi, sekitar 4.700-4.900 kasus. Kenaikan kasus XBB digadang-gadang terjadi karena cakupan booster masih rendah.
Apakah ini faktor utamanya? Atau ada alasan lain terkait kondisi ini? Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menerangkan, kenaikan kasus XBB secara umum dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk masih rendahnya cakupan booster.
"Varian XBB ini lebih cepat menular, sehingga terjadi kenaikan kasus Covid-19 secara keseluruhan," kata Siti Nadia pada MNC Portal, Rabu (9/11/2022).
Ada faktor lain yang menjadi penyebab kenaikan kasus. Misalnya saja protokol kesehatan yang kendor lagi hingga masalah semakin banyak orang yang enggan untuk melakukan tes Covid-19, sekalipun mereka bergejala.
"Kalau kasus naik kan artinya penularan terjadi di masyarakat. Artinya, protokol kesehatan berkurang. Terus juga sekarang orang banyak bergejala tapi merasa tidak perlu tes, padahal itu sumber penularan juga," paparnya.
Terkait dengan booster, Siti Nadia menerangkan bahwa itu penting di momen seperti sekarang ini. Terlebih, cakupan booster nasional masih sangat rendah, sekitar 27 persen.
"Booster itu penting. Selain bikin orang lebih kuat melawan virus, juga menahan laju penularan dan mencegah kematian," tambahnya.
"Artinya, di kondisi kenaikan kasus ini banyak faktor yang berkontribusi. Khusus untuk booster, jika cakupannya bertambah, maka kenaikan kasus bisa ditekan. Prokes juga harus dipertahankan, ya," saran Siti Nadia.
(DES)