News

BPBD DKI Sebut Banjir Paling Parah Terjadi di Rawa Terate usai Hujan Deras

Carlos Roy Fajarta Barus 29/02/2024 17:50 WIB

BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyebut wilayah Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur yang mengalami banjir paling parah dengan ketinggian air hingga 1,2 meter.

BPBD DKI Sebut Banjir Paling Parah Terjadi di Rawa Terate usai Hujan Deras. (Foto: Ilustrasi/ MNC Media)

IDXChannel - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyebut wilayah Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur yang mengalami banjir paling parah dengan ketinggian air hingga 1,2 meter.

"Yang paling parah di daerah Rawa Terate, Jakarta Timur. Sekarang kita siapkan BPBD lokasi pengungsian, ada juga dari Baznas dan PMI. Tapi warganya belum mau mengungsi. Itu akibat dari luapan kali ya. Luapan kali di lokasi itu (Kali Cakung Lama)," katanya kepada awak media dalam kunjungan Pj (Penjabat) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Stasiun Pompa Ancol, Jakarta Utara pada Kamis (29/2/2024) sore.

Menurut dia, hal itu terjadi karena curah hujan yang tinggi yang terjadi sejak dini hari hingga Kamis (29/2/2024) siang. Selain itu, data BMKG menunjukkan ada titik lokasi yang curah hujannya di atas rata-rata.

Ia mengambil contoh wilayah di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang berdasarkan data BMKG mengalami curah hujan 157 mm/hari. 

"Artinya ada lima kategori mulai ringan, sedang, lebat, sangat lebat, dan ekstrem. Kalau ringan itu 0,5-20 mm, 20-50 sedang, 50-100 lebat, 100-150 sangat lebat, di atas 150 itu ekstrem. Di Kelapa Gading termasuk sangat ekstrem. Hujannya intensitas sangat lama. Di beberapa kawasan ada sedang, sangat lebat, bahkan ekstrem," jelas  Isnawa.

BPBD DKI Jakarta, katanya, sudah melakukan monitoring di setidaknya 34 lokasi yang mengalami genangan. Menurut dia, wilayah lainnya mengalami banjir dengan ketinggian bervariasi.

"Yang lainnya, saya kasih contoh tadi di Jakut ada Kelapa Gading, lalu di Jakpus sekitar Cempaka Putih, Jakarta Timur Rawa Terate, lalu di beberapa kawasan. Justru yang agak aman di Jakarta Selatan. Jakarta selatan tidak terdampak karena kita monitor di kawasan hulu belum ada hujan ekstrem. Namun ada dampak sedikit di kawasan Tegal Alur. Ada 7 RT yang mengalami ketinggian air sampai maksimal 30 cm," ungkapnya.

Isnawa menyebutkan hingga Kamis sore belum ada korban jiwa akibat banjir di DKI Jakarta. Sebab, banjir yang terjadi di ibu kota masih terkendali.

“Memang dampak hujan ini terjadi kemacetan di berbagai ruas jalan di Jakarta. Kita tadi monitor dari radio juga di kawasan Yos Sudarso, kemudian Jakarta Timur.  Ini dampak intensitas hujan lebat, ada titik genangan banyak terjadi kemacetan lalu lintas," pungkasnya.  

(FRI)

SHARE