Buffer Zone Belum Ideal, Pupuk Indonesia Klaim Pabriknya Tak Segawat Depo Pertamina Plumpang
Meski jarak buffer zone belum seluruhnya ideal, Pupuk Indonesia menerapkan langkah mitigasi untuk mencegah kebakaran seperti depo Pertamina Plumpang.
IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengklaim kondisi pabrik pupuk jauh lebih aman daripada Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara yang terbakar pada Sabtu (4/3/2023). Meskipun wilayah penyangga atau buffer zone pabrik pupuk belum mencapai kondisi ideal.
Namun, risiko kebakaran terus ditekan dengan memperkuat sistem manajemen keselamatan dari objek vital nasional itu. SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan buffer zone atau wilayah penyangga antara pemukiman warga dan pabrik perusahaan cukup aman.
Peningkatan sistem pengamanan itu sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir sebelum adanya kebakaran Depo BBM Plumpang.
"Pupuk Indonesia Group, sebelum Pak Erick Thobir meminta itu dan sudah kita tindaklanjuti, sudah kita lakukan, sebelumnya kita itu selalu menjaga yang namanya buffer zone, ini area yang menjadi penjaga antara pabrik dan pemukiman warga," ungkap Wijaya dalam acara Rumpi BUMN, Senin (13/3/2023).
Meski jarak buffer zone belum seluruhnya ideal, Wijaya mengatakan langkah mitigasi berupa pengecekan, prosedur atau mekanisme keamanan terus ditinjau secara berkala.
"Kita sudah lakukan pengecekan dan segala macam, rata-rata pabrik kita jaraknya, walau masih belum seluruhnya ideal, tapi masih jauh dari pemukiman penduduk," ucap dia.
Pabrik pupuk memang memiliki risiko tinggi lantaran memiliki kandungan bahan baku yang berbahaya. Ledakannya jauh lebih dahsyat dibandingkan ledakan Depo BBM, lantaran pabrik pupuk terdapat gas ada amonia.
"Betul, pupuk punya risiko yang, makanya pabrik pupuk masuk objek vital nasional. Jadi kalau ke Bontang gitu ada pangkalan rudal, khusus buat jagain pabrik pupuk karena memang punya bahan baku yang sifatnya eksplosif, ada amonia, amonia itu bahan baku pupuk," katanya.
Erick Thohir sebelumnya meminta sejumlah perusahaan pelat merah membentuk Tim Resiko Bisnis perusahaan. Pembentukan khusus itu untuk mengantisipasi adanya insiden kebakaran, ledakan, atau longsor pada objek vital nasional (obvitnas), seperti, kilang minyak, pabrik pupuk, terminal BBM, dan area pertambangan.
Pasca kebakaran dan ledakan pipa BBM di Terminal BBM milik Pertamina di Plumpang, Erick mengaku sudah menghubungi Direksi MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Pupuk Indonesia (Persero).
(FRI)