Cegah Banjir dan Kekeringan, Tunisia Tertarik Pelajari Teknologi Modifikasi Cuaca di Indonesia
Tunisia tertarik mempelajari kemampuan BMKG dalam melakukan Teknik Modifikasi Cuaca atau TMC.
IDXChannel - Tunisia tertarik mempelajari kemampuan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC).
Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengatakan, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Abdelmonaam saat pertemuan Bilateral di penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali.
Abdelmonaam bercerita bahwa Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Oleh karena itu, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif.
"Solusi lainnya adalah bagaimana melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," kata Abdelmonaam dalam keterangan resmi, Selasa (21/5/2024).
Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Niño tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan.
Selain itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto juga bercerita bahwa BMKG telah melakukan cloud seeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat.
Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi.
"TMC dilakukan dengan tujuan mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang," katanya.
Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan nyawa, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karena itu, usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif.
(NIY)