China Dekati Eropa di Tengah Perang Tarif dengan AS
China berupaya memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa (UE) di tengah semakin memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - China berupaya memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa (UE) di tengah semakin memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (25/4/2025), Beijing baru-baru ini mencabut sanksi terhadap sejumlah anggota parlemen UE. Langkah ini merupakan bagian dari upaya normalisasi hubungan.
“Sebagai ekonomi utama dunia, China dan Eropa diharapkan bersama-sama menjaga sistem perdagangan multilateral,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya.
China dan UE saat ini melakukan pembicaraan untuk mengakhiri konflik dagang terkait kendaraan listrik (EV). Brussel mempertimbangkan untuk mengganti tarif 45,3 persen untuk EV China dengan kebijakan kuota harga minium.
Eropa secara tradisional merupakan sekutu AS. Namun, hubungan keduanya merenggang setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
“Beijing idealnya ingin memisahkan Eropa dari AS,” kata Pengamat Hubungan AS-ASia Harvard Kennedy School Rana Mitter.
“Namun, meskipun UE mungkin waspada terhadap Amerika, UE tidak akan meninggalkan pasar Amerika atau orientasi tradisionalnya demi China, yang oleh banyak orang dianggap sebagai mitra dagang yang sangat tidak dapat diandalkan," katanya.
AS baru-baru ini mengumumkan tarif 145 persen untuk impor China, angka totalnya bisa mencapai hingga 245 persen untuk sejumlah barang. Sebagai balasannya, Beijing mengenakan tarif 125 persen terhadap produk AS.
Washington juga mengancam mengenakan serangkaian tarif ke impor UE, namun angkanya lebih rendah dibandingkan China. (Wahyu Dwi Anggoro)