News

Dana Bagi Hasil Dipangkas, Pramono Minta BUMD Tak Tunda Proyek-Proyek Berjalan

Muhammad Refi Sandi 06/10/2025 23:30 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tetap mengarap proyek-proyek yang telah berjalan meski Dana Bagi Hasil dipangkas.

Dana Bagi Hasil Dipangkas, Pramono Minta BUMD Tak Tunda Proyek-Proyek Berjalan. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Gubernur Jakarta, Pramono Anung, berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tetap mengarap proyek-proyek yang telah berjalan meski Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas hampir Rp15 triliun.

"Jadi ada beberapa program yang dulunya akan ada yang dilakukan dengan penyertaan modal daerah. Tetapi, dengan kondisi seperti ini kami mendorong agar BUMD atau siapapun yang akan bangun, contohnya misalnya interconnection di Dukuh Atas yang sudah mendapatkan persetujuan dari kami maupun dari Kementerian Perhubungan tetap akan dibangun, tetapi mekanismenya tidak menggunakan dana APBD. Maka dilakukan dengan partnership dan sebagainya-sebagainya," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin (6/10/2025).

Lebih lanjut, Pramono menyebut Pemprov DKI akan melakukan Creative Financing dengan partner kerja sama, mitra strategis dengan Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Sertifikat Laik Fungsi (SLF), hingga Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan/Lokasi (SP3L).

"Mudah-mudahan dengan pengaturan ini pembangunan di Jakarta masih tetap seperti yang diharapkan," kata dia.

Adapun sejumlah pemangkasan dilakukan Pemprov DKI imbas berkurangnya DBH, di antaranya  perjalanan dinas hingga belanja yang bukan prioritas.

"Yang jelas hal-hal efisiensi yang dilakukan yang berkaitan misalnya perjalanan dinas, kemudian anggaran-anggaran yang belanja yang bukan menjadi prioritas utama. Hal-hal yang berkaitan dengan makan, minum, dan sebagainya," kata Pramono.

DPRD dan Pemprov DKI sebelumnya telah merencanakan APBD Jakarta pada 2026 sebesar Rp95,35 triliun. Namun, dengan pemangkasan DBH dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar hampir Rp15 triliun, APBD DKI tahun depan terpaksa Rp79,09 triliun.

(NIA DEVIYANA)

SHARE