Dana Dukungan untuk Ukraina Mulai Habis, Uni Eropa Siapkan Anggaran Tambahan
Anggaran tambahan tersebut menjadi salah satu kebutuhan mendesak, menyusul telah habisnya sebagian besar anggaran awal.
IDXChannel - Para Menteri Luar Negeri negara-negara Uni Eropa baru saja melakukan pertemuan guna menyepakati sejumlah hal, mulai dari sanksi untuk Iran hingga tindak lanjut dukungan terhadap Ukraina atas invasi yang dilakukan oleh Rusia.
Dalam pertemuan yang digelar Senin (12/12/2022) tersebut, para Menteri Luar Negeri sepakat menganggarkan dana bantuan tambahan sedikitnya USD2,1 miliar untuk memperkuat pasokan senjata bagi tentara Ukraina.
Anggaran tambahan tersebut menjadi salah satu kebutuhan mendesak, menyusul telah habisnya sebagian besar anggaran awal dalam peperangan yang telah berlangsung dalam 10 bulan terakhir.
Tak hanya menyepakati dana bantuan, pihak Uni Eropa juga membahas pemberian paket sanksi kesembilan bagi Rusia. Sebagaimana dilansir Reuters, Senin (12/12/2022), secara umum para peserta pertemuan telah sepakat bakal memasukkan 200 nama dan sejumlah kelompok di Rusia ke dalam daftar blacklist.
Namun, perbedaan pendapat masih terjadi terkait detil dari bentuk sanksi yang bakal dijatuhkan. Karenanya, sejumlah komunikasi lanjutan bakal dilakukan, sembari melihat perkembangan kondisi yang terjadi.
Sementara itu, tak hanya berfokus pada perang Rusia-Ukraina, para Menteri Luar Negeri pada pertemuan yang sama juga sepakat menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas tindakan kerasnya terhadap gerakan protes anti-pemerintah, termasuk pengiriman drone sebagai bentuk dukungan terhadap invasi Rusia di Ukraina.
Secara khusus, pihak UE juga menetapkan status blacklist terhadap sedikitnya dua puluh orang dan satu entitas, atas dugaan pelanggaran hak azasi manusia yang dilakukan terhadap masyarakat sipil.
Sementara, empat nama dan sejumlah entitas lain juga dijatuhi sanksi serupa, terkait keterlibatannya atas pengiriman drone ke Rusia.
Sanksi yang dijatuhkan berupa pembekuan aset dan larangan perjalanan ke seluruh wilayah Uni Eropa, yang disebut oleh pihak Kepala Kebijakan Luar Negeri Kelompok 27 negara itu sebagai bentuk dukungan terhadap perempuan dan gerakan deonstrasi damai.
Dilaporkan, Pemerintah Iran pada Senin (12/12/2022) telah mengeksekusi orang kedua yang terlibat dalam protes anti-pemerintah, yang telah berubah menjadi pemberontakan rakyat, yang merupakan salah satu tantangan terbesar bagi elit ulama Syiah sejak Revolusi Islam 1979.
"Kami menyasar khususnya mereka yang bertanggung jawab atas eksekusi, kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah," ujar Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock.
Pihak Barat mengklaim bahwa pihak Iran terus menyiapkan pengiriman drone ke Rusia, dan mengklaim bakal disusul dengan pengiriman pasokan rudal balistik.
Sementara, pihak Iran mengakui telah mengirim sejumlah kecil drone ke Rusia sebelum invasi ke Ukraina. Di lain pihak, Rusia membantah telah menggunakan drone kiriman Iran untuk menyerang Ukraina.
"Senjata yang disediakan oleh Iran ini digunakan tanpa pandang bulu oleh Rusia terhadap penduduk sipil Ukraina dan infrastruktur yang menyebabkan kehancuran yang mengerikan dan penderitaan manusia," ungkap para Menteri Uni Eropa, dalam pernyataan resminya. (TSA)
Penulis: Hafiz Habibie