Delapan KA Tujuan Surabaya dan Malang Terganggu Imbas Banjir Semarang
Rangkaian KA yang terlambat datang ini mayoritas merupakan relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi hingga Stasiun Malang Kota Baru.
IDXChannel - Sebanyak delapan perjalanan kereta api (KA) masih terganggu imbas banjir yang menggenangi wilayah Daop 4 Semarang. Rangkaian KA yang terlambat datang ini mayoritas merupakan relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi hingga Stasiun Malang Kota Baru.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arief menuturkan, pola perjalanan KA tujuan Bandung maupun Jakarta, yang melewati jalur utara masih menggunakan perubahan pola operasi dengan memutar lewat jalur selatan.
"Hal ini mengakibatkan beberapa KA yang mengalami penambahan waktu tempuh sekitar 2-3 jam dari jadwal yang seharusnya," ungkap Luqman Arief saat dikonfirmasi pada Jumat (15/3/2024) siang.
Luqman menerangkan, enam rangkaian KA yang mengalami keterlambatan kedatangan itu yakni KA Sembrani relasi Stasiun Jakarta Gambir - Surabaya Pasar Turi, KA Gumarang relasi Stasiun Jakarta Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi, serta KA Pandulungan relasi Stasiun Jakarta Gambir - Jember. Kemudian, ada KA Jayabaya relasi Stasiun Jakarta Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi - Malang, KA Kertajaya relasi Stasiun Jakarta Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi, dan KA Harina Stasiun Bandung - Surabaya Pasar Turi.
Selain itu, ada dua KA jarak jauh yang pemberangkatannya dibatalkan imbas banjir di Semarang.
"Dua KA jarak jauh keberangkatan Stasiun Surabaya Pasar Turi pada Jumat (15/3/2024) juga mengalami batal perjalanan, yakni KA Ambarawa Ekspres relasi Surabaya Pasar Turi - Semarang, dan KA Airlangga relasi Surabaya Pasar Turi - Pasar Senen," jelasnya.
Saat ini, petugas Daop 4 Semarang masih terus berusaha untuk menormalisasi jalur KA sehingga dapat dilalui kembali oleh KA di wilayah utara, terutama di petak rel kereta antara Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng hingga Stasiun Alastua.
"KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan kedatangan akibat menggunakan perubahan pola operasi memutar," tukasnya.
(YNA)