Departemen Luar Negeri AS Tunda Pembelian Kendaraan Lapis Baja dari Tesla Senilai USD400 Juta
Departemen Luar Negeri AS menunda pembelian kendaraan listrik lapis baja dari Tesla senilai USD400 juta setelah Elon Musk mendapatkan kritik tajam.
IDXChannel - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sempat berunding dengan perusahaan milik Elon Musk, Tesla, untuk membeli kendaraan listrik lapis baja. Namun, rencana tersebut ditunda setelah muncul laporan tentang potensi pembelian senilai USD400 juta.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS seperti dilansir dari AP, Sabtu (15/2/2025), mengatakan perusahaan mobil listrik milik Musk merupakan satu-satunya yang menyatakan minat untuk memproduksi kendaraan lapis baja saat Joe Biden masih menjadi Presiden AS pada Mei 2024 lalu.
Namun, Elon Musk akhir-akhir ini mendapatkan kritikan tajam, setelah menjadi penasihat Presiden Donald Trump, dia ingin membubarkan sejumlah lembaga dan mengurangi tenaga kerja federal.
Sebelum rencana itu ditunda, kesepakatan terkait kendaraan lapis baja diperkirakan menjadi kontrak terbesar Tesla tahun ini. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian kekayaan Elon Musk masih berasal dari pemerintah.
Perusahaannya memperoleh ratusan juta dolar AS setiap tahun dalam bentuk kontrak. Seperti SpaceX yang telah mengamankan hampir USD20 miliar dana federal sejak 2008 untuk mengangkut astronot dan satelit ke luar angkasa.
Sementara itu, Tesla telah menerima USD41,9 juta dari pemerintah AS, termasuk pembayaran untuk kendaraan yang diberikan kepada beberapa kedutaan AS.
Sebelumnya, Pemerintahan Biden memang menugaskan Departemen Luar Negeri untuk mengumpulkan informasi dari calon pemasok untuk membeli kendaraan lapis baja pada September 2024. Permintaan resmi untuk penawaran akan dirilis pada Mei mendatang, menurut data Departemen Luar Negeri pada Desember tahun lalu.
Namun, permintaan itu sekarang ditunda setelah laporan muncul tentang rencana membeli kendaraan lapis baja dari Tesla. Departemen Luar Negeri AS mengubah entri data pada perkiraan kontrak yang diharapkan untuk tahun fiskal 2025 pada Rabu malam.
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan kontrak untuk kendaraan lapis baja seharusnya dimasukkan ke dalam sistem sebagai "produsen kendaraan listrik" umum. Pada akhirnya Departemen Luar Negeri AS menyatakan tidak ada kontrak pemerintah yang diberikan kepada Tesla atau produsen lain untuk memproduksi kendaraan listrik lapis baja bagi lembaga tersebut
(Febrina Ratna Iskana)