News

Dikenakan Tarif Trump 50 Persen, India Miliki Waktu 21 Hari untuk Berunding

Kunthi Fahmar Sandy 08/08/2025 01:38 WIB

India memiliki waktu 21 hari untuk menanggapi potensi tarif tersebut sebelum berlaku.

Dikenakan Tarif Trump 50 Persen, India Miliki Waktu 21 Hari untuk Berunding (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Gedung Putih akan mengenakan tarif tambahan sebesar 25 persen untuk impor dari India, sehingga total tarif menjadi 50 persen, sebagai balasan atas pembelian minyak India dari Rusia, menurut perintah eksekutif yang ditandatangani pada Rabu pagi.

Dilansir dari laman The Guardian Jumat (8/8/2025), India memiliki waktu 21 hari untuk menanggapi potensi tarif tersebut sebelum berlaku. Tarif tersebut akan ditambahkan ke tarif 25 persen yang ditetapkan Donald Trump minggu lalu sebagai denda atas hubungan perdagangan India dengan Rusia.

Pekan lalu, presiden menulis di media sosial bahwa India selalu membeli sebagian besar peralatan militer mereka dari Rusia, dan merupakan pembeli energi terbesar Rusia.

"Saya tidak peduli apa yang India lakukan terhadap Rusia. Mereka bisa menghancurkan ekonomi mereka yang mati bersama-sama, saya tidak peduli," tulis Trump.

Trump juga telah memberi isyarat pada hari Selasa bahwa ia akan segera mengumumkan tarif baru dan mengatakan bahwa negara itu memacu mesin perang melawan Ukraina.

India mengatakan bahwa mereka merasa diperlakukan tidak adil karena hubungan perdagangannya dengan Rusia. Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa impornya didasarkan pada faktor pasar dan dilakukan dengan tujuan keseluruhan untuk memastikan keamanan energi 1,4 miliar orang di India.

"Kami tegaskan kembali bahwa tindakan ini tidak adil, tidak dapat dibenarkan, dan tidak masuk akal. India akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasionalnya," bunyi pernyataan tersebut.

Perundingan perdagangan sebelumnya antara India dan Amerika Serikat gagal karena ketidaksepakatan tentang pembukaan sektor pertanian dan susu India yang luas. Lada hari Kamis, Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan ia tidak akan mengorbankan kepentingan petani negaranya meskipun harus membayar mahal.

Pernyataan ini merupakan pernyataan pertamanya sejak ancaman tarif yang lebih tinggi. Modi tidak secara langsung merujuk pada tarif AS atau perundingan dagang.

Trump juga mengkritik peran India dalam blok perdagangan BRICS yang dibentuk oleh beberapa mitra dagang dan pesaing AS, termasuk Brasil, Rusia, China, dan India. Trump menyebut kelompok tersebut anti-Amerika Serikat.

Pada tahun 2024, impor India ke AS diperkirakan bernilai USD129 miliar (£97 miliar). India kini menghadapi tarif tertinggi bersama Brasil, yang juga mengenakan tarif 50 persen sebagai tanggapan atas penangkapan mantan presidennya, Jair Bolsonaro, sekutu Trump. 

Serangkaian tarif timbal balik Trump akan mulai berlaku Jumat ini, termasuk tarif 50 persen untuk Brasil, tarif 35 persen untuk Kanada, dan tarif 25 persen untuk Meksiko.

Dalam beberapa pekan terakhir, Trump telah menetapkan tujuannya untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang sebelumnya ia katakan akan berakhir dalam 24 jam pertamanya menjabat. Trump menetapkan batas waktu 10 hari pada Jumat ini bagi Rusia untuk mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina.  

Utusan khusus AS Steve Witkoff mengunjungi Moskow pada hari Rabu untuk mengadakan pembicaraan dengan Kremlin. Trump mengklaim kemajuan besar telah dicapai selama pembicaraan tiga jam tersebut.

Ketika Trump ditanya pada hari Minggu apa yang akan terjadi jika Rusia tidak mengakhiri perang sebelum batas waktu Jumat, ia berkata: "Ya, akan ada sanksi, tetapi mereka tampaknya cukup mahir menghindari sanksi," tuturnya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE