News

Dukung Bupati Meranti, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Kebijakan DBH Migas untuk Daerah

Rizky Fauzan 13/12/2022 17:42 WIB

Setelah Bupati Meranti protes, anggota DPR mendesak pemerintah segera mengevaluasi persentase DBH untuk daerah penghasil migas

Dukung Bupati Meranti, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Kebijakan DBH Migas untuk Daerah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak pemerintah segera mengevaluasi persentase bagi hasil atau Dana Bagi Hasil (DBH) untuk daerah penghasil minyak dan gas (migas).

Menurutnya, presiden harus ikut memperhatikan aspirasi daerah secara sungguh-sungguh. Sebab, isu terkait bagi hasil migas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat sensitif. Bila tidak dikelola dengan baik bisa berdampak luas hingga ke masalah kedaulatan negara.

“Sudah saatnya presiden memperhatikan kembali aturan dana bagi hasil migas ini. Buatlah besaran persentase bagi hasil yang adil dan masuk akal. Jangan sampai daerah penghasil migas kecewa lantaran tidak dapat menikmati hasil eksploitasi SDA mereka secara wajar,” kata Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (13/12/2022),

Wakil rakyat tersebut meminta presiden meninjau ulang semua aturan terkait dana bagi hasil tersebut. Termasuk meninjau ulang besaran bagi hasil dan komponen perhitungannya. Presiden harus melibatkan semua pemangku kepentingan agar tidak ada daerah penghasil migas yang merasa dieksploitasi tapi tidak dapat menikmati hasilnya.

“Pemerintah harus adil terhadap daerah penghasil migas yang miskin. Jangan hanya menyedot SDA dari tanah leluhur mereka lalu setelah itu meninggalkan penderitaan bagi masyarakat. Presiden harus belajar dari sejarah yang ada. Bahwa hampir semua gejolak atau perlawanan di daerah kepada Pemerintah pusat dipicu oleh urusan bagi hasil ini,” ucap Mulyanto.

Legislator Dapil Banten III itu menuturkan, aturan terkait DBH ini sudah lama berlaku, sehingga beberapa poin aturan tersebut sudah tidak relevan. Terutama jika dikaitkan dengan semangat otonomi daerah dan upaya percepatan peningkatan kesejahteraan daerah-daerah terpencil.

Mulyanto pun menilai apa yang disampaikan Bupati Meranti Muhammad Adil yang ramai belakangan ini terkait kejelasan DBH sebagai permintaan yang wajar. Selain Muhammad Adil, dia yakin masih ada pejabat daerah lain yang mempunyai aspirasi serupa.

“Presiden harus berani membuat terobosan yang menguntungkan masyarakat daerah penghasil migas dan minerba. Jangan sampai mereka terus dieksploitasi tapi tidak sejahtera. Ini kan tidak adil dan juga bertentangan dengan ruh konstitusi bahwa kekayaan alam dikuasai negara dan sebesar-besarnya digunakan untuk kemakmuran rakyat,” ujar Mulyanto.

Sebagaimana diketahui, Bupati Meranti Muhammad Adil mengungkapkan protes ke Kementerian Keuangan terkait DBH daerah penghasil migas yang justru menyusut di saat harga minyak maupun nilai tukar dolar sedang tinggi. 

"Dulu dapatnya perhitungan Rp114 miliar tahun 2022, sekarang harga minyak naik lifting minyak naik, nilai tukar dolar naik dapatnya kok tambahannya Rp700 juta, kenapa?” kata Adil dalam diskusi bersama Kemenkeu

(FRI)

SHARE