Dukung Ketahanan Energi Nasional, Pertamina Beberkan Dua Jurus Eksplorasi
Awal 2024, eksplorasi yang dilakukan PHE sukses menemukan tiga sumber daya migas baru.
IDXChannel—Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), membeberkan dua strategi eksplorasi yang dilaksanakan perseroan untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Awal 2024, eksplorasi yang dilakukan PHE sukses menemukan tiga sumber daya migas baru. Yakni di Sumur Anggrek Violet (AVO)-001 di Sumatera Selatan, sumur Astrea (ATR)-001 di Riau, dan sumur Julang Emas (JLE)-001 di Sulawesi Tengah.
Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengatakan strategi pertama adalah eksplorasi di sekitar ladang migas eksisting (mature area) dengan memutakhirkan konsep eksplorasi dengan teknologi terbaru untuk menunjang capaian target produksi jangka pendek.
“Contoh keberhasilan eksplorasi di mature area adalah pembuktian konsep perangkap stratigrafi (stratigraphic play) melalui temuan sumur eksplorasi Astrea (ATR)-001 di wilayah PHR di Rokan Hilir, Riau, dengan uji produksi mencapai 3.064 bph,” kata Muharram dalam acara Media Visit dan Outbound Subholding Upstream ke Mitra Binaan Zona 7 di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan, Kamis (29/8).
Strategi kedua, yakni melakukan eksplorasi di area emerging, atau frontier, yang lebih beresiko. Namun menjanjikan peluang penemuan sumber daya yang besar untuk memenuhi target pertumbuhan produksi migas jangka panjang.
Contoh kegiatan eksplorasi di area frontier yang saat ini sedang berjalan yaitu pengeboran sumur wildcat Tedong (TDG)-001 di daerah Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
“Sumur Tedong (TDG)-001 sudah mencapai kedalaman akhir pada tanggal 25 Agustus 2024 dengan indikasi kolom migas yang cukup tebal,” lanjut Muharram.
Dalam menjalankan bisnis di sektor hulu migas, PHE berkomitmen untuk mewujudkan amanah UU Energi Nomor 30/2007 tentang Tujuan Pengelolaan Energi yang terbagi dalam beberapa sektor, yaitu Availability, Accessibility, Acceptability, dan Sustainability.
Terkait Availability, PHE berkomitmen menyediakan energi yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat dan industri, dengan cara agresif melakukan eksplorasi untuk menemukan sumber migas baru.
Sementara dalam hal Accessibility, PHE gencar membangun infrastruktur energi di seluruh Indonesia sehingga memberikan kemudahan untuk masyarakat dan industri. Kata dia, Wilayah Indonesia Timur masih berpotensi besar untuk mendukung ketahanan energi.
Dari sisi Acceptability, kami berupaya terus menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup,” tambah Muharram.
Terakhir, pada aspek Sustainability PHE menjamin pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan. PHE memiliki strategi transisi energi melalui peningkatan pemanfaatan energi gas yang ramah lingkungan, program dekarbonisasi dan inovasi teknologi Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) dan Carbon Capture Storage (CCS).
“Proyek CCS/CCUS sudah mulai kita lakukan di sejumlah tempat dan Alhamdulillah sudah memberikan hasil yang positif,” tutup Muharram.
PHE sebagai anak usaha Pertamina yang memiliki lini bisnis di bidang hulu migas menempatkan posisinya dalam memanfaatkan potensi eksplorasi dengan target sumberdaya yang signifikan untuk pertumbuhan jangka panjang.
(Nadya Kurnia)