News

Dunia Terancam Bencana Iklim, Ini Solusi Menlu Bangladesh

Wahyu Dwi Anggoro 16/07/2023 12:50 WIB

Dampak perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi Bangladesh yang saat ini ekonominya sedang berkembang pesat.

Dunia Terancam Bencana Iklim, Ini Solusi Menlu Bangladesh. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dampak perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi Bangladesh yang saat ini ekonominya sedang berkembang pesat.

"Kami sangat baik secara ekonomi tetapi kami takut akan bencana iklim.  Bangladesh sangat rentan terhadap perubahan iklim," kata Menteri Luar Negeri Bangladesh Dr AK Abdul Momen dalam wawancara eksklusif dengan IDXChannel di Jakarta pada Sabtu (15/7/2023).

Bangladesh  ada salah satu pemimpin organisasi Climate Vulnerable Forum yang mencakup 58 negara rentan dampak perubahan iklim.  Masalah iklim bagi Bangladesh adalah persoalan genting.

Di Bangladesh setiap tahun, sekitar 650.000 orang tercerabut dari rumah mereka dan pekerjaan tradisional mereka. Mereka pindah ke kota-kota dan menciptakan area kumuh.

"Ini bukan karena pemerintah tapi pemanasan global.  Beberapa negara menyalahgunakan sumber daya yang diberikan Tuhan dan menciptakan pemanasan global hingga berakibat orang-orang ini terdampak," jelasnya.

Saat ini, Pemerintah Bangladesh berusaha membantu warganya yang terdampak perubahan iklim. Namun, para pemimpin global, khususnya dari negara pencemar terbesar, sepatutnya ikut menanggung beban.

"Saar ini 650.000 terdampak.  Di masa mendatang saat suhu global meningkat, sekitar 20-30 juta orang bisa terdampak.  Kemana mereka akan pergi?  Mereka akan menciptakan masalah keamanan global.  Sebelum itu terjadi, kami mendesak bahwa kita harus menyelamatkan planet ini.  Untuk menyelamatkan planet ini, semua negara, terutama pencemar dan G20 yang bertanggung jawab atas 80% emisi global, harus membuat komitmen yang agresif agar suhu global tetap pada 1,5 derajat Celcius," terangnya.

Untuk memperbaiki situasi, para pemimpin dunia sempat menjanjikan bantuan finansial berjumlah besar untuk Dana Iklim. Namun, rencana itu tidak berjalan lancar.  

"Saran saya adalah negara-negara maju yang menghabiskan ribuan miliar setahun untuk pengeluaran pertahanan, jika mereka mengalihkan 10% saja ke Dana Iklim," ujarnya.

Menlu Momen yakin usulnya bisa direalisasikan. Masalahnya, solusi ini butuh komitmen politik yang kuat.

"Jika ada kemauan pasti ada jalan," pungkasnya. (WHY)

SHARE