News

Ekonomi AS Diprediksi Menyusut 1,5 Persen pada Kuartal I-2025

Wahyu Dwi Anggoro 03/03/2025 07:25 WIB

Atlanta Federal Reserve memprediksi produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi 1,5 persen pada kuartal I-2025.

Ekonomi AS Diprediksi Menyusut 1,5 Persen pada Kuartal I-2025. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Atlanta Federal Reserve memprediksi produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi 1,5 persen pada kuartal I-2025.

Dilansir dari The Hill pada Senin (3/3/2025), indikator GDPNow Atlanta Federal Reserve turun tajam dari pertumbuhan 2,3 persen beberapa pekan sebelumnya.

Beberapa tanda peringatan bagi perekonomian AS telah muncul dalam beberapa minggu terakhir di tengah ketidakpastian kebijakan ekonomi makro dan rencana tarif.

Kenaikan tahunan indeks harga konsumen (CPI) meningkat dari 2,4 persen pada September 2024 menjadi tiga persen pada Januari 2025.
 
Sentimen konsumen juga anjlok tajam pada Januari 2025. Menurut survei bulanan Universitas Michigan, angkanya turun hampir 10 persen.

Yang mungkin lebih mengkhawatirkan bagi para ekonom, ekspektasi konsumen terhadap inflasi tahun depan melonjak ke level tertinggi sejak November 2023, naik menjadi 4,3 persen pada Januari 2025 dari 3,3 persen pada Desember 2024.

Pebisnis juga telah mengungkapkan rasa frustrasi atas kurangnya kepastian kebijakan ekonomi dari pemerintahan yang baru, yang telah mengumumkan dan kemudian membatalkan tarif baru pada beberapa kesempatan. Ketidakpastian ini berpotensi mengguncang investasi bisnis.

“Ada bukti awal bahwa ketidakpastian kebijakan saat ini memengaruhi keyakinan konsumen dan bisnis,” kata analis Deutsche Bank dalam catatan kepada investor pekan lalu.

Mayoritas CEO yang disurvei tahun lalu oleh firma akuntansi PwC memperkirakan resesi akan terjadi dalam enam bulan sejak Oktober 2024.

"61 persen responden setuju bahwa ekonomi AS akan mengalami resesi dalam enam bulan ke depan, naik dari 49 persen dalam survei kami pada Juni 2024," kata analis PwC dalam laporannya tahun lalu. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE