Ekonomi Korea Utara Tumbuh 3,7 Persen pada 2024, Tertinggi dalam 8 Tahun

Ekonomi Korea Utara (Korut) tumbuh 3,7 persen pada 2024, tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

IDXChannel - Ekonomi Korea Utara (Korut) tumbuh 3,7 persen pada 2024, tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Dilansir dari Yonhap pada Sabtu (30/8/2024), hal itu diungkapkan Bank of Korea (BOK), bank sentral Korea Selatan (Korsel), yang selama ini memantau ekonomi negara tetangganya itu.

Menurut laporan BOK, pertumbuhan ekonomi Korut didorong oleh perbaikan di sektor manufaktur dan konstruksi serta peningkatan perdagangan dengan Rusia.

Angka tahun lalu menandai pertumbuhan tertinggi sejak 2016, ketika ekonomi tumbuh 3,9 persen secara tahunan.

"Korea Utara telah secara aktif menerapkan proyek-proyek kebijakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan ekonominya, termasuk rencana pembangunan ekonomi lima tahun, dan telah memperluas kerja sama ekonomi dengan Rusia," ujar Pejabat BOK Park Chang-hyun.

Sektor pertambangan dan manufaktur melonjak 7,6 persen secara tahunan pada 2024, didorong oleh peningkatan produksi batu bara, logam, dan mineral non-logam, serta peningkatan produksi industri berat dan kimia. 

Bidang konstruksi tumbuh 12,3 persen secara tahunan, terutama didorong oleh pertumbuhan konstruksi bangunan tempat tinggal.

Sektor jasa juga tumbuh 1,3 persen tahun lalu, sementara industri pertanian menyusut 1,9 persen terutama karena penurunan produk peternakan dan kehutanan.

Pertambangan dan manufaktur menyumbang 30,5 persen dari total produk domestik bruto (PDB) negara itu, dengan sektor jasa menyumbang 29,8 persen dan sektor pertanian 20,9 persen.

Perdagangan luar negeri Korut mencapai USD2,7 miliar pada 2024, turun 2,6 persen dari USD2,77 miliar pada tahun sebelumnya.

Ekspor naik 10,8 persen secara tahunan menjadi USD360 juta, sementara impor turun 4,4 persen menjadi USD2,34 miliar, menurut data tersebut.

BOK telah memperkirakan PDB Korut setiap tahun sejak 1991, menggunakan data produksi yang disediakan oleh lembaga-lembaga terkait. Perkiraan ini dimaksudkan untuk menilai ekonomi Korut dan mendukung pembuatan kebijakan. (Wahyu Dwi Anggoro)