News

Epidemiolog Sebut RI Rawan Terserang Pandemi Baru, Ini yang Perlu Disiapkan

24/01/2024 12:22 WIB

Indonesia harus lebih mempersiapkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

Epidemiolog Sebut RI Rawan Terserang Pandemi Baru, Ini yang Perlu Disiapkan. Foto: MNC Media.

IDXChannel – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini melakukan web seminar (webinar) di Davos terkait kesiapan dunia menghadapi ancaman pandemi Disease X atau penyakit X. 

Disease X yang merupakan salah satu penyakit hipotesis itu dinilai menjadi suatu penyakit yang dapat dikatakan belum diketahui patogennya, tetapi bisa menimbulkan ancaman pandemi besar di masa mendatang.

Dokter sekaligus Epidemiolog dan Peneliti asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, yang menjadi salah satu peserta webinar menjelaskan meskipun kondisi ini memang bukanlah hal yang baru, tetapi Disease X sudah masuk ke dalam daftar prioritas penyakit WHO sejak 2018.

 "Disease X ini meng highlight potensi risiko kemunculan penyakit infeksi, yang akan menjadi ancaman signifikan pada kesehatan masyarakat atau ini bisa menjadi the next pandemi," ujar Dicky saat dihubungi, Rabu (24/1/2024).

Lebih lanjut, Dicky mengatakan dalam webinar tersebut berbagai ahli juga menyebutkan hasil-hasil riset terkini, termasuk beberapa potensi virus yang bisa menjadi atau menimbulkan pandemi di mana  yang paling tinggi untuk terjadinya potensi yaitu orthomyxoviridae dan coronavirudae. 

"Karena baik dari sisi potensi pandemi ataupun sisi ketidaksiapan kita sehingga risiko itu menjadi lebih besar," tuturnya.

Dicky mengatakan Indonesia adalah salah satu negara rawan untuk terserang infeksi baru yang antara lain bisa berkontribusi pada kejadian pandemi atau Disease X, yang mana kondisi ini juga bisa terjadi karena beberapa faktor.

“Secara geografis lokasi Indonesia ini kan negara kepulauan dengan keragaman geografisnya dekat pada negara-negara lain, dekat juga dengan benua-benua lain seperti benua Australia dan Asia. Sehingga juga populasi densitas kita yang tinggi," paparnya.

Alasan tersebut bisa terjadi persebaran dari penyakit infeksi, yang kemudian membuat densitasnya tinggi dari populasi di beberapa area, dan akan berpotensi juga menjadi penularan penyakit. Contohnya seperti di kota-kota besar dan padat penduduk.

“Di sisi lain, kita dengan dua sisi infrastruktur kesehatan sehingga hanya bagus di kota-kota besar saja, tapi tidak di daerah terpencil seperti kepulauan Timur. Maka ini akan menjadi tantangan dalam mengakses pelayanan kesehatan. Sehingga ketika pada gilirannya akan menjadi potensi sudah telat untuk merespon, akhirnya tidak terdeteksi," kata dia.

Dicky pun menyampaikan dengan adanya kondisi seperti ini, Indonesia harus lebih mempersiapkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Sehingga apabila terjadi suatu ancaman pandemi, Indonesia bisa lebih siap untuk menghadapinya. (NIA)

SHARE