Erdogan Umumkan Turki dalam Keadaan Darurat Tiga Bulan ke Depan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi yang paling parah terkena dampak gempa bumi.
IDXChannel - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi yang paling parah terkena dampak gempa bumi yang telah menewaskan ribuan orang.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Erdogan mengatakan keadaan darurat untuk memastikan bahwa pekerjaan penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat di tenggara negara itu.
Dia mengatakan langkah-langkah itu akan memungkinkan pekerja bantuan dan bantuan keuangan masuk ke daerah yang terkena dampak, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut seperti dilansir dari BBC, Selasa (7/2/2023).
Keadaan darurat akan berakhir tepat sebelum pemilu pada 14 Mei, ketika Erdogan akan berusaha untuk tetap berkuasa setelah 20 tahun. Turki terakhir memberlakukan keadaan darurat pada 2016 setelah upaya kudeta yang gagal.
Keadaan itu dicabut dua tahun kemudian. Sementara itu tim penyelamat di Turki tengah berjuang melawan hujan lebat dan salju saat mereka berpacu dengan waktu untuk menemukan korban selamat dari gempa yang terjadi pada Senin dini hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan jumlah korban mungkin meningkat secara dramatis karena tim penyelamat kemungkina akan menemukan lebih banyak korban.
Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter dan beberapa gempa susulan di Turki serta Suriah naik menjadi lebih dari 5.000 jiwa pada Selasa (7/2/2023) karena lebih banyak mayat ditarik dari puing-puing bangunan yang runtuh.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan jumlah total korban tewas di Turki meningkat menjadi 3.549 orang.
Sementara itu, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan sebelumnya bahwa 20.534 orang terluka. Itu membuat jumlah orang yang tewas menjadi 5.151, dengan 1.602 orang lainnya dipastikan tewas di sisi perbatasan Suriah, dilansir melalui dari Al Arabiya, Rabu (8/2/2023).
(DKH)