Gempa M4,4 Guncang Kuta Selatan Bali, Terasa hingga Lombok dan Sumbawa
BMKG melaporkan gempa dengan kekuatan awal Magnitudo (M) 4,2 dan parameter update M4,4 guncang Kuta Selatan Bali, Senin, 28 Oktober 2024 pukul 10.21.53 WITA.
IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan kekuatan awal Magnitudo (M) 4,2 dan parameter update M4,4 mengguncang Kuta Selatan Bali, Senin, 28 Oktober 2024 pukul 10.21.53 WITA.
Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan M4,4. Episenter terletak pada koordinat 8,99° LS; 114,98° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 km barat Kuta Selatan, Bali pada kedalaman 70 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake) yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi diakibatkan oleh sesar turun dengan kombinasi mendatar (Normal oblique fault),” tulis BMKG dalam keterangannya.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Denpasar dan Kuta Selatan III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Kuta, Bangli, Gianyar, Jembrana, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, dan Sumbawa II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
BMKG memastikan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” kata dia.
(Febrina Ratna)