News

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Kaltara, Plafon Mal Ambrol hingga Pasien Rumah Sakit Dievakuasi

Muhammad Refi Sandi 05/11/2025 21:21 WIB

Getaran menyebabkan sebagian masyarakat yang berada di pusat perbelanjaan merasakan guncangan dengan jelas dan berhamburan keluar dari gedung.

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Kaltara, Plafon Mal Ambrol hingga Pasien Rumah Sakit Dievakuasi (BNPB)

IDXChannel - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,8 mengguncang wilayah laut Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (5/11/2025).

Gempar diduga akibat aktivitas sesar. Berdasarkan analisis BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, guncangan gempa dirasakan cukup kuat selama kurang lebih lima detik di wilayah Kota Tarakan, khususnya di Kecamatan Tarakan Barat, Kelurahan Karang Rejo, dan Kelurahan Mamburungan.

Getaran menyebabkan sebagian masyarakat yang berada di pusat perbelanjaan merasakan guncangan dengan jelas dan berhamburan keluar dari gedung untuk menyelamatkan diri.

"Hingga saat ini, BPBD Kota Tarakan masih melakukan pendataan terhadap kerusakan yang ditimbulkan. Laporan sementara menyebutkan terdapat dua unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang, serta tiga pusat perbelanjaan yang terdampak," kata Abdul, Rabu (5/11/2025).

"Selain itu, satu fasilitas kesehatan (RS Yusuf SK) dan satu fasilitas umum (Bandara Juwata Tarakan) juga mengalami dampak akibat guncangan gempa," lanjutnya.

Pria yang kerap disapa Aam ini melanjutkan, sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Kota Tarakan telah melakukan monitoring pascagempa dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk mempercepat proses pendataan dan penilaian kerusakan. 

"Sementara itu, pasien di RS Yusuf SK masih berada di luar gedung guna menghindari potensi bahaya jika terjadi gempa susulan," kata dia.

Lebih lanjut, BNPB mengimbau kepada masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Masyarakat diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak dan memastikan tempat tinggalnya aman sebelum kembali ke dalam rumah. 

"BNPB juga mendorong masyarakat untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG, BPBD, dan BNPB terkait perkembangan situasi," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE