Gempa Tektonik M5,3 Guncang Memberamo Raya Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 magnitudo (M) mengguncang Mamberamo Raya, Papua pada Selasa (21/5/2024) sekira pukul 15.31 WIB.
IDXChannel - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 magnitudo (M) mengguncang Mamberamo Raya, Papua pada Selasa (21/5/2024) sekira pukul 15.31 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,19° LS ; 138,20° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 22 Km arah Timur Laut Kasonaweja, Papua pada kedalaman 16 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik (Anjak) Mamberamo. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono dalam keterangannya.
Daryono memastikan gempa bumi tidak memicu terjadinya tsunami. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Daryono mengatakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Apawer Hulu, Mamberamo Tengah, Mamberamo Hilir, Kota Burmeso, Kota Sarmi dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kota Tolikara, Kota Kotamulia, Kota Tiom dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut, Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.
(FRI)