News

Gibran Cek Langsung Penyaluran BSU di Boyolali, Pastikan Tepat Sasaran

Binti Mufarida 18/07/2025 14:50 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Kantor Pos Boyolali, Jumat (18/7/2025).

Gibran Cek Langsung Penyaluran BSU di Boyolali, Pastikan Tepat Sasaran. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming bertolak ke Jawa Tengah untuk meninjau penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Kantor Pos Boyolali, Jumat (18/7/2025). Kunjungan ini dilakukan guna memastikan bantuan tepat sasaran bagi kelompok pekerja rentan.

Didampingi Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, Wamen BUMN Aminuddin Ma’ruf, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro, Bupati Boyolali Agus Irawan, dan Kepala Kantor Pos Boyolali Andalusia Mayasari, Gibran bertemu langsung dengan para penerima manfaat.

Saat berdialog dengan para penerima manfaat, Gibran mengapresiasi semangat para pekerja yang terus berjuang di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Dia juga memberikan pesan agar bantuan yang diterima digunakan secara bijak dan produktif.

"Saya ingin titip pesan saja ke Bapak-Ibu semua yang menerima BSU, bantuan yang sudah diterima digunakan dengan baik untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Ini kan tahun ajaran baru ya, mungkin (dimanfaatkan untuk) anak-anaknya masih sekolah," kata Gibran.

Setelahnya, Gibran beranjak ke loket penyerahan bantuan dan memantau secara langsung tahapan penyaluran, mulai dari proses verifikasi identitas hingga pencairan tunai oleh petugas pos.

Kepada jajaran pemerintah pusat maupun daerah, Gibran mengarahkan agar seluruh pihak turut aktif mengawal pelaksanaan program bantuan agar berjalan optimal.

"Saya minta tolong juga, ini Pak Wamen, Pak Wamen BUMN, Pak Gubernur, Bupati, Pangdam, Kapolda semuanya lengkap, saya mohon untuk ikut memonitor, agar bantuannya tersalurkan dengan baik, tepat sasaran, dan nanti penggunaannya juga digunakan untuk kegiatan yang baik atau positif," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer menyampaikan, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat penyaluran bantuan agar dampaknya langsung dirasakan oleh para penerima.

"Program BSU yang diluncurkan pada bulan Juni 2025 ini telah dianggarkan sebesar Rp10,3 triliun, dan penyalurannya ditargetkan selesai maksimal di akhir Juli 2025, sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan para pekerja," ujar Immanuel.

Dia pun melaporkan perkembangan penyaluran BSU baik di tingkat nasional maupun daerah. Dirinya menegaskan, pemerintah terus mengawal pelaksanaan program ini secara ketat agar berjalan tepat waktu dan tepat sasaran.

“Saat ini, dari total 15,9 juta penerima yang memenuhi kriteria, BSU telah tersalurkan kepada 13,8 juta pekerja, atau 86,66 persen secara nasional. Untuk Provinsi Jawa Tengah, telah tersalur kepada 2.023.415 pekerja, dan di Kabupaten Boyolali 84.414 pekerja. Angka ini akan bertambah terus hingga program ini selesai,” katanya.

Sementara, salah seorang penerima BSU yang bekerja sebagai pegawai honorer perawat di salah satu Fasilitas Kesehatan, Surani, menuturkan bahwa bantuan yang diterimanya sangat bermanfaat untuk dirinya memenuhi kebutuhan keluarga, khususnya untuk dana pendidikan.

“Alhamdulillah sangat bermanfaat untuk pendidikan anak. Anak saya yang besar sudah SMP dan yang kecil masih TK," kata Surani.

Sebagai informasi, BSU diberikan kepada pekerja non-ASN dan TNI/Polri yang merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, dengan upah maksimal Rp3,5 juta atau sesuai upah minimum daerah jika lebih tinggi, serta tidak sedang menerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). 

Bantuan senilai Rp600 ribu yang diterima mencakup dua bulan dan disalurkan melalui bank-bank HIMBARA maupun Kantor Pos bagi penerima tanpa rekening bank terdaftar.

(Dhera Arizona)

SHARE