Helatan Jambore Dunia Dilanda Panas Ekstrem, Jokowi Perintahkan Ini
Presiden Jokowi memerintahkan kementerian luar negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar Indonesia untuk memonitor pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia 2023.
IDXChannel - Jambore Dunia di Korea Selatan menghadapi cuaca panas ekstrem, menyebabkan beberapa negara, termasuk Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris, memutuskan untuk menarik para pramukanya. Namun, kontingen Indonesia memilih untuk bertahan meskipun menghadapi tantangan tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kementerian luar negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar Indonesia untuk memonitor pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan yang diikuti anak-anak muda Indonesia.
"Saya sudah perintahkan kepada kemenlu kepada kedutaan kita untuk selalu memonitor untuk selalu memantau," kata Jokowi dalam keterangannya di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Jokowi memastikan bahwa hingga saat ini kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
"Dan sampai saat ini tidak ada yang disampaikan itu membahayakan dan kita (belum) harus, membawa pulang kembali," kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi memastikan anak-anak muda Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan dalam kondisi baik. Diketahui acara tersebut menjadi sorotan karena diwarnai cuaca panas ekstrem yang menyebabkan banyak peserta pingsan.
Retno mengatakan jumlah delegasi asal Indonesia dalam acara tersebut mencapai 1.500 orang.
"Saya terus melakukan komunikasi dengan KBRI kita yang ada di Seoul dan tim KBRI juga beberapa kali mengunjungi tempat jambore. Alhamdulillah mayoritas mereka hampir semuanya dalam kondisi baik-baik saja," ujar Retno, Minggu (6/8/2023).
Adapun dalam helatan tersebut ada sekitar 43.000 orang dari 155 negara berpartisipasi dalam jambore di provinsi Jeolla Utara, namun gelombang panas yang ekstrem telah menyebabkan ratusan pramuka jatuh sakit.
Kondisi ini mengakibatkan pihak Seoul mengambil tindakan dengan mendatangkan dokter militer, menyediakan bus ber-AC, dan berjanji untuk menyelamatkan acara tersebut sebisa mungkin.
(SLF)