Indonesia Desak Aksi Nyata G20 untuk Atasi Ketimpangan Ekonomi Dunia
Indonesia menegaskan G20 harus dapat menghasilkan solusi konkret terhadap berbagai tantangan global.
IDXChannel - Indonesia menegaskan G20 harus dapat menghasilkan solusi konkret terhadap berbagai tantangan global, termasuk dalam isu kesenjangan ekonomi dan perubahan iklim.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir dalam sesi G20 Foreign Ministers Meeting (FMM) yang membahas tujuan jangka panjang G20 serta refleksi atas dua dekade perjalanan kelompok tersebut.
Pertemuan FMM G20 digelar di Johannesburg, Afrika Selatan pada 20-21 Februari 2025. Presidensi Afrika Selatan di G20 dimulai sejak 1 Desember 2024.
“Tantangan global tidak bisa diselesaikan dengan solusi jangka pendek. Kita memerlukan peta jalan konkret yang menempatkan kesejahteraan manusia, perlindungan lingkungan, dan kemakmuran bersama sebagai prioritas utama,” kata Wamenlu Tata dalam pidatonya, dikutip pada Sabtu (22/2/2025).
Wamenlu Tata menyoroti perlunya mekanisme pembiayaan berkelanjutan untuk negara-negara rentan bencana dan dampak perubahan iklim.
“Tidak boleh ada negara yang terpaksa memilih antara membayar utang atau memastikan perlindungan bagi rakyatnya,” kata Wamenlu Tata.
Wamenlu Tata juga menyerukan mobilisasi pembiayaan untuk mempercepat transisi energi, termasuk melalui investasi public-private partnership.
“Kita harus memastikan bahwa transisi energi tidak memperdalam kesenjangan global, tetapi justru menciptakan peluang pertumbuhan yang inklusif”, ujar Wamenlu Tata.
Terakhir, Wamenlu Tata mendorong agar G20 dapat menjadi platform aksi, bukan sekadar forum diskusi. G20 harus menjadi katalis perubahan dengan komitmen yang terukur dan transparan. Wamenlu Tata mendorong aksi nyata dalam memperkuat rantai pasok global, mempercepat inklusi digital, serta membangun ekonomi hijau yang berkeadilan.
“Kegagalan G20 untuk beradaptasi hanya akan menjadikannya forum tanpa dampak nyata,” katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)