News

Indonesia Dorong Solusi Dua Negara Guna Akhiri Konflik Palestina-Israel

Wahyu Dwi Anggoro 29/05/2024 06:16 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak negara-negara Eropa untuk mendorong implementasi two-state solution atau solusi dua negara.

Indonesia Dorong Solusi Dua Negara Guna Akhiri Konflik Palestina-Israel. (Foto: Kemlu)

IDXChannel - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak negara-negara Eropa untuk mendorong implementasi two-state solution atau solusi dua negara guna mengatasi konflik Palestina-Israel

Desakan itu disampaikan Menlu Retno dalam pertemuan antara beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan beberapa negara anggota Uni Eropa (UE) dan beberapa negara eropa lainnya di Brussel, Belgia pada Minggu (26/5/2024).

“Pertemuan ini sangat penting artinya di tengah semakin memburuknya situasi di Palestina dan semakin tidak iindahkannya keputusan-keputusan Mahkamah Internasional oleh Israel. Pertemuan tersebut saya gunakan untuk melakukan appeals terhadap negara-negara Eropa agar two-state solution dapat diimplementasikan," kata Menlu Retno dalam pernyataan persnya.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu  Retno menyampaikan tiga seruan.

Pertama, gencatan senjata segera dan secara permanen harus terus didorong. Semua pihak harus berusaha agar Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional dan menghentikan aksi militer di Rafah agar pengiriman bantuan kemanusiaan dapat dilakukan. 

“Dalam kaitan ini, saya menekankan peran Dewan Keamanan PBB menjadi sangat penting. Hal ini sengaja saya sampaikan mengingat beberapa negara yang hadir dalam pertemuan adalah anggota Dewan Keamanan PBB, seperti Inggris, Algeria, UAE dan Slovenia," kata Menlu.

Kedua, terus memberikan dukungan kepada UNRWA, lembaga PBB yang membantu pengungsi Palestina. Peran UNRWA sangat penting untuk mencegah situasi kemanusiaan semakin memburuk.

Ketiga, pentingnya pengakuan terhadap Palestina dan dukungan untuk keanggotaan Palestina di PBB. Semua negara perlu menggunakan pengaruh masing-masing agar veto mengenai keanggotaan Palestina di PBB tidak terjadi lagi di Dwan Keamanan. Keanggotaan Palestina di PBB akan membantu Palestina dalam membangun negaranya.

Selain tiga hal tersebut, Menlu juga menekankan pentingnya kesatuan Palestina dan mendukung reformasi yang dilakukan pemerintah Palestina karena hal ini akan berkontribusi mewujudkan two-state solution.

"Pertemuan ini sangat penting guna mendorong implementasi two-state solution dan menegaskan bahwa two-state solution adalah satu-satunya opsi yang tepat. Seperti diketahui, akhir-akhir ini PM Israel Benjamin Netanyahu berulang kali menyampaikan bahwa two-state solution sudah tidak ada lagi," kata Retno.

Dalam diskusi terbuka selama pertemuan, semua yang hadir berkomitmen untuk mewujudkan two-state solution sebagai satu–satunya cara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Kedua, negara-negara OKI menyampaikan penghargaan kepada Norwegia, Spanyol dan Irlandia atas keputusan mereka mengakui Palestina. (WHY)

SHARE