News

Intip Dapur Katering Jamaah Haji, Sehari Bisa Produksi hingga 5.000 Porsi

Kunthi Fahmar Sandy 14/05/2025 08:13 WIB

Tim Media Center Haji (MCH) mengunjungi salah satu dapur penyedia katering, yaitu Ragheeb yang terletak di daerah Shauqiah, Makkah, Selasa (13/5/2025).

Intip Dapur Katering Jamaah Haji, Sehari Bisa Produksi hingga 5.000 Porsi (FOTO:Laman Kemenag)

IDXChannel - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan 55 dapur untuk konsumsi jamaah haji Indonesia. Setiap dapur bisa memproduksi antara 3.500 hingga 5.000 porsi dengan menu khas Nusantara.

Tim Media Center Haji (MCH) mengunjungi salah satu dapur penyedia katering, yaitu Ragheeb yang terletak di daerah Shauqiah, Makkah, Selasa (13/5/2025). Dapur ini memliki tingkat higienitas yang tinggi, standar gizi dan standar kesehatan sesuai dengan ketentuan KKHI.

Konsultan Tenaga Ahli Konsumsi PPIH Arab Saudi, Agung Ilham mengatakan, PPIH menyediakan 55 dapur katering untuk konsumsi jamaah. 

Setiap 11 dapur memiliki satu tenaga ahli. Sehingga ada lima tenaga ahli untuk dapur di Makkah. Sedangkan di Madinah ada dua tenaga ahli.

Bahan-bahan makanan didatangkan dari Indonesia dan disamakan untuk semua dapur. Makanan disajikan dalam dua jenis, yaitu siap saji atau prasmanan.

Sementara untuk memastikan standar kualitas dan gizi, setiap dapur wajib mengirimkan dua sampel makanan ke Daker dan dua sampel ke KKHI. "Sampel itu akan dicek gramasi, rasa dan kualitas makanan tersebut," kata Agung seperti dikutip dari laman Kemenag Rabu (14/5/2025).

Setiap dapur memiliki kapasitas produksi antara 3.500 hingga 5.000 porsi. "Untuk saat ini kita baru produksi sekitar 500 porsi sehari. Dan akan terus bertambah hingga puncak haji nanti," kata dia.

Proses produksi konsumsi ini memakan waktu sekitar 2 - 3 jam. Untuk makan malam misalnya, bahan-bahan diracik dan diolah mulai jam 12.00 WAS. Setelah dipacking dan ditaruh di hotbox, pukul 16.00 sudah siap diantarkan ke hotel jamaah. 

"Jam 18.00 WAS sudah sampai di hotel dan siap dikonsumsi jemaah," kata Agung. Agung menyampaikan, batas akhir katering siap saji adalah tiga jam setelah makanan sampai ke hotel. "Untuk makan malam misalnya, jam 21.00 sudah tidak disarankan untuk dikonsumsi," kata Agung.

Menurut dia, Juru masak diambil dari Indonesia. Untuk dapur Raghaeb ini setidaknya ada enam juru masak dari Indonesia. Agung mengatakan, setiap dapur diwajibkan memiliki dua juru masak yang sudah berpengalaman dan berkompetensi.

Pengecekan kesiapan makanan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pukul 00.10 WAS untuk makan pagi, pukul 07.00 WAS untuk makan siang dan pukul 13.00 WAS untuk makan malam.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE