Intip Kecanggihan Kendaraan Pengurai Kemacetan Lalin di Arus Mudik Balik Inovasi Polres Malang
Jajaran Polres Malang menyiapkan pos pemantauan dan pengamanan bergerak.
IDXChannel - Jajaran Polres Malang menyiapkan pos pemantauan dan pengamanan bergerak. Pos ini disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas (lalin) di arus mudik balik Lebaran 2024. Pos pengamanan berupa kendaraan truk yang dimodifikasi.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menuturkan, kendaraan ini dulunya dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19, tapi kini dimodifikasi dan dimanfaatkan untuk pengamanan arus mudik dan balik lebaran 2024.
"Kita manfaatkan kendaraan ini kita lengkapi dengan sarana pendukung seperti komputer, saluran internet, untuk bisa memonitor arus lalu lintas secara realtime melalui google traffic," kata Putu Kholis Aryana, saat meninjau kendaraan pos mobile di Mapolres Malang, Kamis (4/4/2024).
Kendaraan ini layaknya truk boks ini yang bagian belakangnya disulap dan dijejali fasilitas pendukung mulai layar komputer, LCD untuk pemantauan beberapa titik jalan raya, didukung google traffic, jaringan internet, dan CCTV.
Selanjutnya ada, beberapa perlengkapan untuk penanganan kecelakaan, kotak P3K untuk pertolongan pertama, peralatan untuk menghadapi bencana, dan rambu-rambu tambahan, termasuk water barrier tersedia di dalam kendaraan ini.
Nantinya kata Putu Kholis, kendaraan ini bakal beroperasi di wilayah yang terpantau macet. Pemantauan bakal dideteksi melaluinya google traffic, selanjutnya mobil ini akan menuju lokasi tersebut.
Jika memang terjadi kepadatan, kendaraan ini bakal secara otomatis berkoordinasi dengan petugas terdekat yang sudah ditempatkan untuk penguraian kemacetan.
"Ini kita bisa melihat kondisi lalu lintas secara real time, satu sisi kita bisa memonitor bisa memberikan directive, satu sisi anggota bisa lebih efektif efisien bekerja itu saja sebenarnya. Ini trial kita ingin mencoba hal-hal yang bisa bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.
Menurutnya, kendaraan ini bakal dioperasikan di Malang bagian utara untuk pemantauan kepadatan lalu lintas mulai dari Karanglo, Singosari, hingga Karangploso, disusul jalur tengah dari arah perbatasan Malang kota dan kabupaten di Kebonagung, Pakisaji, hingga Jalan Lingkar Barat (Jalibar), Kepanjen.
"Kemudian di Pakis, di Tumpang, sampai Bromo. Kemudian ada di Slorok Sumberpucung, Talangagung, perbatasan Gondanglegi Bantur, sampai ke Balekambang. Jadi ini bergerak ya, bergerak kemana saja," tuturnya.
"Jadi bisa mendapatkan informasi lebih cepat, dan menggerakkan lebih cepat anggota yang sudah terplotting, niatnya sih seperti itu," tutupnya.
(NIY)