News

Isi Lengkap Rencana 20 Poin Trump, Hamas Diminta Lucuti Senjata dan Lepas Gaza

Wahyu Dwi Anggoro 30/09/2025 10:36 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana 20 poin yang diharapkan dapat segera menghentikan krisis di Jalur Gaza.

Isi Lengkap Rencana 20 Poin Trump, Hamas Diminta Lucuti Senjata dan Lepas Gaza. (Foto: Anadolu)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana 20 poin yang diharapkan dapat segera menghentikan krisis di Jalur Gaza.

Dilansir dari PBS pada Selasa (30/9/2025), proposal ini diumumkan Trump saat menerima Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Senin waktu setempat.

Netanyahu menerima proposal tersebut. Rencana ini juga disambut baik Otoritas Palestina dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Indonesia, dan Pakistan.

Hamas, yang saat ini berkuasa di Jalur Gaza dan berperang dengan Israel, menyatakan akan mempelajari proposal itu terlebih dahulu sebelum memberikan tanggapan.

Berikut isi lengkap proposal 20 poin yang diluncurkan Trump:

1. Gaza akan menjadi zona deradikalisasi bebas teror yang tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya.

2. Gaza akan dibangun kembali untuk kepentingan rakyat Gaza yang telah banyak menderita.

3. Jika kedua belah pihak menyetujui proposal ini, perang akan segera berakhir. Pasukan Israel akan mundur ke garis yang disepakati untuk mempersiapkan pembebasan sandera.  Selama masa ini, semua aksi militer, termasuk pengeboman udara dan artileri, akan ditangguhkan, dan garis pertempuran akan dibekukan hingga persyaratan untuk penarikan bertahap terpenuhi.

4. Dalam waktu 72 jam setelah Israel secara terbuka menerima perjanjian ini, semua sandera, baik yang hidup maupun yang meninggal, akan dipulangkan.

5. Setelah semua sandera dibebaskan, Israel akan membebaskan 250 tahanan yang dihukum seumur hidup, ditambah 1.700 warga Gaza yang ditahan setelah 7 Oktober 2023, termasuk semua perempuan dan anak-anak yang ditahan dalam konteks tersebut. Untuk setiap sandera Israel yang jenazahnya dibebaskan, Israel akan membebaskan jenazah 15 warga Gaza yang telah meninggal.

6. Setelah semua sandera dikembalikan, anggota Hamas yang berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai dan menurunkan senjata mereka akan diberikan amnesti. Anggota Hamas yang ingin meninggalkan Gaza akan disediakan perjalanan yang aman ke negara-negara penerima.

7. Setelah perjanjian ini diterima, bantuan penuh akan segera dikirim ke Jalur Gaza.  Minimalnya, jumlah bantuan akan konsisten dengan apa yang tercantum dalam perjanjian tanggal 19 Januari 2025 mengenai bantuan kemanusiaan, termasuk rehabilitasi infrastruktur (air, listrik, pembuangan limbah), rehabilitasi rumah sakit dan toko roti, dan masuknya peralatan yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing dan membuka jalan. 

8. Distribusi bantuan yang masuk ke Jalur Gaza akan berjalan tanpa campur tangan dari kedua belah pihak, dengan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badannya, Bulan Sabit Merah, serta lembaga-lembaga internasional lain yang tidak berafiliasi dengan pihak mana pun. Pembukaan perlintasan Rafah di kedua arah akan tunduk pada mekanisme yang sama yang diterapkan berdasarkan perjanjian 19 Januari 2025.

9. Gaza akan diperintah di bawah pemerintahan transisi sementara berbentuk komite Palestina yang teknokratis dan apolitis, yang bertanggung jawab untuk menjalankan operasional sehari-hari layanan publik bagi masyarakat di Gaza. 

Komite ini akan terdiri dari warga Palestina yang berkualifikasi dan pakar internasional, dengan pengawasan dan supervisi oleh badan transisi internasional, "Dewan Perdamaian", yang akan dipimpin oleh Presiden Donald J Trump, dengan anggota lainnya akan segera diumumkan dalam waktu dekat, termasuk Mantan Perdana Menteri [Inggris] Tony Blair.  

Badan ini akan menetapkan kerangka kerja dan mengelola pendanaan untuk pembangunan kembali Gaza hingga Otoritas Palestina menyelesaikan program reformasinya, sebagaimana diuraikan dalam berbagai proposal seperti rencana perdamaian Presiden Trump pada 2020 dan proposal Arab Saudi-Prancis, agar dapat mengambil kembali kendali atas Gaza secara aman dan efektif. 

Badan ini akan menerapkan standar internasional terbaik untuk menciptakan tata kelola yang modern dan efisien yang melayani rakyat Gaza dan kondusif untuk menarik investasi.

10. Rencana pembangunan ekonomi Trump untuk membangun kembali Gaza akan disusun dengan mengumpulkan panel ahli yang telah membantu melahirkan beberapa kota modern yang berkembang pesat di Timur Tengah. 

Ide-ide investasi dan pembangunan yang telah disusun oleh kelompok-kelompok internasional akan dipertimbangkan, dengan memadukan kerangka kerja keamanan dan tata kelola guna menarik dan memfasilitasi investasi yang akan menciptakan lapangan kerja, peluang, dan harapan bagi Gaza di masa depan.

12. Sebuah zona ekonomi khusus akan dibentuk, dengan tarif dan tingkat akses yang menarik yang akan dinegosiasikan dengan negara-negara peserta.

13. Tidak seorang pun akan dipaksa meninggalkan Gaza, dan mereka yang ingin pergi akan bebas melakukannya dan bebas untuk kembali. Kami akan mendorong orang-orang untuk tetap tinggal dan menawarkan mereka kesempatan untuk membangun Gaza yang lebih baik.

13. Hamas dan faksi-faksi lainnya sepakat untuk tidak memiliki peran apa pun dalam tata kelola Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, atau dalam bentuk apa pun. Semua infrastruktur militer, teror, dan ofensif, termasuk terowongan dan fasilitas produksi senjata, akan dihancurkan dan tidak dibangun kembali.  

Akan ada proses demiliterisasi Gaza di bawah pengawasan pemantau independen, yang mencakup pelucutan senjata secara permanen melalui proses dekomisioning, didukung oleh program pembelian kembali dan reintegrasi yang didanai secara internasional, yang semuanya telah diverifikasi oleh pemantau independen. 

Gaza Baru akan berkomitmen penuh untuk membangun ekonomi yang sejahtera dan hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangganya.

14. Jaminan akan diberikan oleh mitra regional untuk memastikan bahwa Hamas, dan faksi-faksinya, mematuhi kewajiban mereka dan bahwa Gaza Baru tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya maupun rakyat mereka.

15. Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra-mitra Arab dan internasional untuk mengembangkan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) yang bersifat sementara dan akan segera dikerahkan di Gaza. ISF akan melatih dan memberikan dukungan kepada pasukan polisi Palestina di Gaza, dan akan berkonsultasi dengan Yordania dan Mesir yang memiliki pengalaman luas di bidang ini. Pasukan ini akan menjadi solusi keamanan internal jangka panjang. 

ISF akan bekerja sama dengan Israel dan Mesir untuk membantu mengamankan wilayah perbatasan, bersama dengan pasukan polisi Palestina yang baru dilatih. Hal ini sangat penting untuk mencegah amunisi memasuki Gaza dan memfasilitasi arus barang yang cepat dan aman untuk membangun kembali dan merevitalisasi Gaza. Mekanisme dekonfliksi akan disepakati oleh para pihak.

16. Israel tidak akan menduduki atau mencaplok Gaza. Seiring ISF membangun kendali dan stabilitas, militer Israel (IDF) akan mundur berdasarkan kerangka waktu terkait demiliterisasi yang akan disepakati antara IDF, ISF, para penjamin, dan Amerika Serikat, dengan tujuan menciptakan Gaza yang aman dan tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, Mesir, atau warganya.  

Intinya, IDF akan secara bertahap menyerahkan wilayah Gaza yang didudukinya kepada ISF, berdasarkan perjanjian yang mereka buat dengan otoritas transisi, hingga mereka ditarik sepenuhnya dari Gaza, kecuali kehadiran perimeter keamanan yang akan tetap ada hingga Gaza benar-benar aman dari ancaman teror.

17. Jika Hamas menunda atau menolak proposal ini, hal-hal yang disebut di atas, termasuk peningkatan operasi bantuan, akan dilanjutkan di wilayah bebas teror yang diserahkan dari IDF kepada ISF.

18. Dialog antaragama akan dilakukan berdasarkan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi damai, untuk mencoba mengubah pola pikir dan narasi warga Palestina dan Israel dengan menekankan manfaat yang dapat diperoleh dari perdamaian.

19. Seiring dengan kemajuan pembangunan kembali Gaza dan ketika program reformasi Otoritas Palestina dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, akan muncul jalur yang kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina, yang kami akui sebagai aspirasi rakyat Palestina.

20. Amerika Serikat akan membangun dialog antara Israel dan Palestina untuk menyepakati cakrawala politik bagi koeksistensi yang damai dan sejahtera.

(Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE