News

Jokowi Ungkap Pernah Mau Digulingkan dari Kursi Presiden saat Ambil Alih Freeport

Binti Mufarida 19/09/2024 18:27 WIB

Jokowi mengungkapkan banyak mendapatkan ancaman saat mengambil alih PT Freeport Indonesia. Bahkan ada upaya menggulingkan dirinya dari kursi Presiden.

Jokowi Ungkap Pernah Mau Digulingkan dari Kursi Presiden saat Ambil Alih Freeport. (Foto: Binti/MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyak mendapatkan ancaman saat mengambil alih PT Freeport Indonesia. Seperti diketahui, saham Freeport yang dimiliki Indonesia saat itu hanya 9 persen, dan diambil alih menjadi 51 persen.

Jokowi mengatakan banyak ancaman saat itu seperti Papua akan lepas dari Indonesia, hingga dia diancam digulingkan dari kursi Presiden.

“Waktu akan ambil Freeport saja, banyak yang membisiki kepada saya, ‘Pak hati-hati, Papua bisa lepas. Pak, hati-hati bapak bisa digulingkan. Pak hati-hati,” kata Jokowi saat menghadiri Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024).

Jokowi pun mengatakan selama 55 tahun beroperasi, Freeport tidak pernah membangun smelter di Indonesia. Dia pun meminta kepada Freeport jika ingin memperpanjang kontraknya maka harus membangun smelter.

“Freeport sendiri sudah beroperasi 55 tahun ndak pernah mau membangun yang namanya smelter karena di sana bukan hanya tembaga, ada barang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas,” katanya.

Pada kesempatan itu, Jokowi pun menegaskan bahwa Freeport bukan milik Amerika. Saat ini, saham yang dimiliki Indonesia dari Freeport sudah 51 persen. Bahkan, kata Jokowi, akan terus bertambah hingga 61 persen.

“Hati-hati kalau kita bicara freeport sekarang bukan milik Amerika, karena orang masih freeport-freeport, itu sudah milik Indonesia, itu sudah dimiliki MIND ID 51 persen, dulu kita hanya punya 9 persen, sekarang sudah kita miliki 51 persen dan sebentar lagi akan menjadi 61 persen, pokoknya kita akan terus ambil,” kata Jokowi.  

Kepala negara juga mengatakan Freeport akan punya smelter di Gresik dan segera beroperasi. Dengan begitu, Indonesia akan tahu berapa ton emas yang hilang dari Indonesia selama 50-an tahun.

“Nah, nanti kita punya smelter sendiri di Gresik, tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari tanah air Indonesia selama 50-an tahun. Perkiraan saya per tahun mungkin 40 - 50 ton, itu baru perkiraan nebak-nebak, tapi nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul, oh ada emasnya sekian ton per tahun,” kata dia.

(Febrina Ratna)

SHARE