News

Jumlah Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Turun Dibanding Tahun Lalu

Avirista M/Kontributor 05/12/2022 16:30 WIB

Jumlah warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru menurun dibanding tahun lalu karena beberapa di antaranya memilih pindah dari wilayah tersebut.

Jumlah Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Turun Dibanding Tahun Lalu. (Foto: Avirisda M./MNC Media)

IDXChannel - Jumlah warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru menurun dibanding tahun lalu. Itu karena beberapa warga di wilayah zona merah Gunung Semeru memilih untuk pindah.

Terutama bagi warga yang terkena dampak erupsi setahun lalu. Mereka memutuskan pindah atau tinggal bersama sanak keluarganya.

"Yang di Curah Kobokan sudah direlokasi, jadi warga kami terdampak lebih sedikit," kata Kepala Desa (Kades) Supiturang Pronojiwo Nurul Yakin pada Senin (5/12/2022).

Hal itu berimbas pada jumlah pengungsi yang juga tercatat di datanya. Dari data yang masuk, dia mengataka lebih sedikit yang mengungsi dibanding erupsi tahun 2021 lalu.

"Warga banyak mengungsi di rumah saudaranya di dataran tinggi. Kalau dihitung semua ya dua dusun, cuma enggak jadi satu, cuma mencar - mencar," katanya.

Sebagai informasi total BPBD Lumajang mencatat ada 1.979 Jiwa pengungsi mengungsi di 11 titik di dua kecamatan. Di Kecamatan Pronojiwo, SDN Supiturang IV menjadi yang terbanyak jumlah pengungsinya sebesar 266 jiwa. 

Disusul kemudian Balai Desa Oro-Oro Ombo 217 jiwa, SMPN 2 Pronojiwo, SDN 2 Sumberurip 119 jiwa, Balai Desa Sumberurip 228 jiwa, Balai Desa Penanggal 131 jiwa. 

Kemudian empat titik di Kecamatan Candipuro, meliputi Pos Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sebanyak 52 jiwa, Balai Desa Pasirian 216 jiwa, Lapangan Candipuro 150 jiwa, dan Kantor Kecamatan Candipuro 600 jiwa.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas dengan ditandai luncuran awan panas beberapa kali. Terjauh sepanjang Minggu (4/12/2022) awan panas meluncur hingga radius 13 kilometer dan 7 kilometer ke arah barat daya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut telah dinaikkan dari Level 3, atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas sejak Minggu (4/12) pukul 12.00 WIB.

PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Hingga Minggu petang, aktivitas Gunung Semeru berangsur-angsur melandai. Meski secara status masih berada di level IV atau awas. Asesmen sementara belum dilaporkan korban jiwa maupun luka-luka dalam erupsi Gunung Semeru yang tepat terjadi pasca erupsi dahsyat pada 4 Desember 2021.

(FRI)

SHARE