Kaimana Papua Barat Diguncang Gempa, BMKG: Ada Aktivitas Sesar Terera-Aiduna
BMKG menyatakan aktivitas sesar Terera-Aiduna menyebabkan gempa berkekuatan M6,0 di wilayah Laut Banda, Kaimana, Papua Barat pada Jumat (28/4/2023) sore.
IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan aktivitas sesar Terera-Aiduna menyebabkan gempa berkekuatan M6,0 di wilayah Laut Banda, Kaimana, Papua Barat. Bencana tersebut terjadi pada Jumat 28 April 2023 pukul 16.19.56 WIB.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,72° LS ; 133,91° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 Km arah Barat Laut Kepulauan Aru Maluku pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Terera-Aiduna,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan resminya.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, Daryono mengatakan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Sementara itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Buruway, Kaimana dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Kemudian di daerah Kaimana, Teluk Etna, Kaimana dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Lebih lanjut, dia memastikan hingga pukul 16.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Daryono pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, dia meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujarnya. (FRI)