News

Kapuskop Halim Bantah Monopoli Transportasi Bandara, Ini Penjelasannya

Muhammad Farhan 29/12/2022 13:13 WIB

Masyarakat mengeluhkan harga transportasi umum di Bandara Halim Perdanakusuma terlalu mahal serta dikenakan tambahan biaya (surcharge).

Kapuskop Halim Bantah Monopoli Transportasi Bandara, Ini Penjelasannya (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Masyarakat mengeluhkan harga transportasi umum di Bandara Halim Perdanakusuma terlalu mahal serta dikenakan tambahan biaya (surcharge). Hal ini memunculkan tudingan jika layanan transportasi di Halim selama ini dimonopoli.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pusat Koperasi (Kapuskop) Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Mayor Pnb Ali Ngimron menuturkan tarif taksi bandara telah disesuaikan dengan Surat Keputusan (Skep) Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) DKI Jakarta tahun 2022. 

"Kami tidak pernah mempraktikan monopoli operasional taksi Bandara. Karena yang berjalan selama ini mengacu pada Skep DPP Organda DKI Jakarta nomor Skep.024/DPP Organda/X/2022 tentang penyesuaian tarif angkutan umum dan taksi Bandara di Jabodetabek," ujar Ali melalui Keterangannya, Kamis (29/12/2022). 

Selain menjawab dugaan permasalahan tarif, Mayor Ali juga menepis tuduhan ihwal terbebaninya penumpang armada angkutan umum oleh biaya surcharge (biaya tambahan). Ali mengatakan, beban biaya tersebut dimaksudkan untuk mendukung operasional parkir dan pengelolaan bandara. 

"Penggunaannya untuk mendukung operasional taksi bandara, untuk pelayanan dibebaskan biaya parkir, penggajian pegawai, perawatan kebersihan dan ketertiban area perparkiran Bandara," terang Ali. 

Diketahui, Silvia Kartika melalui akun media sosialnya @sylvkartika, menuliskan cuitan pada Senin (26/12/2022), sekira pukul 15.46 WIB, dengan mendata jumlah penayangan hingga 2,5 juta. Ia mengeluhkan tarif taksi bandara dan terbatasnya pilihan taksi di bandara. 

"Hari ini gw turun Bandara Halim. Pilihan kendaraannya hanya 
1. Taxi PUSKOPAU
2. Grab PUSKOPAU
3. Gojek PUSKOPAU
Bluebird ga ada. Semua yg ada puskopau ini harganya mark-up. HLP - rumah gw itu kisaran 60an - 80an. Grab gw 118. Udah gitu penumpang disuruh bayar lagi surcharge 15K," ujar Silvia. 

Kendati demikian, berdasarkan pantauan MPI di Bandara Halim Perdanakusuma, terlihat sejumlah armada lain beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma. Keluhan netizen tersebut, faktanya berlawan dengan situasi yang ada di lapangan. 

Meski memang armada taksi Bluebird belum tersedia, armada dari perusahaan yang sama yakni Silverbird tersedia. Selain taksi eksekutif tersebut, terdapat armada Damri berupa Minibus Damri dan Bus Lorena, juga hadir melayani penumpang yang tiba di bandara tersebut. 

Ihwal Taksi Bluebird, berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak pengelola Taksi belum melakukan kerja sama dengan Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, pelayanan taksi eksekutifnya, Silverbird, telah hadir di bandara tersebut.  (RRD)

SHARE