News

Kepala BMKG: Gelombang Laut Jawa Rendah saat Lebaran 2023, Insya Allah Aman

Binti Mufarida 05/04/2023 14:10 WIB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gelombang Laut Jawa berada pada kategori rendah atau aman pada saat periode Lebaran 2023.

Kepala BMKG: Gelombang Laut Jawa Rendah saat Lebaran 2023, Insya Allah Aman. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gelombang Laut Jawa berada pada kategori rendah atau aman pada saat periode Lebaran 2023.

“Untuk di Laut Jawa, insya Allah aman kategorinya rendah gelombangnya,” ungkap Dwikorita dikutip dalam keterangannya saat Rapat Kerja dengan DPR RI, Rabu (5/4/2023).  

Meski begitu, Dwikorita menerangkan, gelombang laut di bulan April tetap perlu diwaspadai yakni gelombangnya dapat mencapai 2,5 meter. 

“Kemudian tergantung jenis kapalnya itu juga perlu diwaspadai yaitu terutama di wilayah perairan Barat Sumatra, perairan selatan pulau Jawa hingga Sumba, dan samudra Hindia Barat Sumatra serta samudra Hindia Selatan Sumba,” jelas dia.

Sementara itu, Dwikorita juga mengungkapkan agar waspada terhadap gelombang tinggi di penyeberangan laut Merak-Bakauheni. Tinggi gelombangnya dapat mencapai 2 meter.

"Namun juga kami terus memonitor real time dengan radar biasanya yang juga membahayakan adalah arah dan kecepatan arus,” jelas dia.

Dwikorita pun melaporkan untuk gelombang di Selat Bali, Selat Lombok, dan Tanjung Benoa juga diprediksi pada kategori rendah, sehingga aman untuk penyeberangan.

“Dan untuk gelombang di Selat Bali, Selat Lombok dan Tanjung Benoa di sini kita lihat di Selat Bali bagian utara kategorinya rendah, Selat Bali bagian selatan berkisar setengah sampai 2 meter atau kategori sedang, dan Selat Lombok, Tanjung Benoa kategori sedang sampai 2 meter,” ungkapnya.

Meski begitu, Dwikorita meminta agar diwaspadai pasang surut di Tanjung Priok pada saat periode Lebaran yakni 22 hingga 25 April 2023. “Juga Banyuwangi tanggal 22 April, nilai pasang mencapai 90 cm, di Banten tanggal 22 hingga 25 April ini mencapai kurang lebih 30 cm, dan di Tanjung Perak dapat mencapai 1 meter pada tanggal 20 hingga 25 April,” imbuhnya.

Hal yang dikhawatirkan adalah apabila kejadian pasang dan disini ada prediksi banjir rob, potensi banjir pesisir di wilayah pesisir Indonesia.

"Di sini tadi misalnya tadi yang cuacanya hujan lebat, ditambah banjir rob, ini termasuk pada tanggal 20 April,” kata Dwikorita.

Lebih lanjut, Dwikorita pun mengharapkan tidak terjadi seruak udara dingin dari dataran tinggi Tibet yang terjadi pada Desember tahun 2022 lalu sehingga memengaruhi cuaca di Indonesia.

“Semoga saja tidak akan terjadi gangguan iklim, misalnya atau cuaca yang pernah terjadi di saat Desember yang lalu, adanya seruak udara dingin dari dataran tinggi Tibet yang masuk ke wilayah Indonesia Barat sehingga mempengaruhi kecepatan angin dan arus di perairan tersebut, itu dapat terdeteksi sehingga peringatan dini dapat diberikan,” pungkasnya.

(YNA)

SHARE