Klarifikasi Pengadaan Chromebook, Nadiem: Bukan untuk Daerah 3T tapi Sekolah yang Punya Internet
Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim mengklarifikasi terkait pengadaan laptop Chromebook.
IDXChannel - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengklarifikasi terkait pengadaan laptop Chromebook.
Klarifikasi Nadiem ini terkait penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung sedang menyidik perkara dugaan korupsi dalam pengadaan digitalisasi pendidikan berupa laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada tahun 2019—2022.
Menurutnya, pengadaan Chromebook pada masa kepemimpinannya bukan untuk sekolah-sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Saya ingin mengklarifikasi bahwa proses pengadaan laptop yang terjadi di masa jabatan saya tidak ditargetkan untuk daerah 3T,” kata Nadiem, Selasa (10/6/2025).
Dia melanjutkan, uji coba Chromebook pada daerah 3T, tidak dilakukan pada masa kepemimpinannya. Bahkan laptop ini hanya diberikan ke sekolah yang sudah punya akses internet.
"Kemendikbudristek membuat kajian yang komprehensif, tapi targetnya itu adalah bukan daerah 3T dan di dalam juknis sangat jelas hanya boleh diberikan kepada sekolah yang punya internet," kata dia.
Dia melanjutkan, pengadaan Chromebook yang dilakukan pihaknya telah melalui kajian mendetail dengan cara membandingkan antara Chrome dengan sistem operasi lainnya.
“Satu hal yang sangat jelas pada saat saya mencerna laporan ini adalah dari sisi harga, Chromebook itu kalau spesifikasinya sama selalu 10–30 persen lebih murah,” kata dia.
“Kelebihan lainnya, sistem operasi Chrome gratis, sedangkan sistem operasi lainnya berbayar seharga Rp1,5–2,5 juta,” kata Nadiem.
Tak hanya itu, kata Nadiem, fungsi kontrol aplikasi mengingat laptop tersebut akan digunakan oleh fungsi pendidikan. Kontrol terhadap aplikasi yang bisa ada di dalam Chromebook ini untuk melindungi murid-murid dan guru-guru.
“Jadi bisa melindungi dari pornografi, judi online, dan digunakan untuk gaming dan lain-lain. Itu bisa terjadi tanpa biaya tambahan lagi, sedangkan operating system (sistem operasi) lain akan ada biaya tambahan,” katanya.
Lebih lanjut, Nadiem menegaskan bahwa program untuk daerah 3T pada masa kepemimpinannya adalah Awan Penggerak.
“Kami membantu sekolah yang tidak punya koneksi internet, Awan Penggerak, dan itu adalah program di mana kami memberikan device khusus, local cloud, kepada sekolah-sekolah yang tidak punya internet,” kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)