News

KNKT Minta Hal Ini Jadi Perhatian Jika Mau Perpanjang Rute LRT Jabodebek

Heri Purnomo 14/12/2023 16:05 WIB

KNKT merekomendasikan sejumlah hal untuk dilaksanakan oleh PT KAI (Persero) atau DJKA dalam melanjutkan proyek LRT Jabodebek.

KNKT Minta Hal Ini Jadi Perhatian Jika Mau Perpanjang Rute LRT Jabodebek. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan sejumlah hal untuk dilaksanakan oleh PT KAI (Persero) atau Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dalam melanjutkan proyek LRT Jabodebek.

Kelanjutan proyek ini telah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian Suprapto menjelaskan, dari hasil investigasi pihaknya terhadap gangguan beberapa kali yang ada pada LRT Jabodebek pada waktu lalu ditemukan bahwa pada pengoperasian sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) 3 berisi spesifikasi teknis overall system tidak mencakup detail subsystem dan komponen.

Padahal, sesuai common practice penerapan GoA 3 harus mengacu pada RAMS dan dilakukan evaluasi risiko sesuai dengan target safety integrity level yang didtetapkan di awal.

"Kemudian penentuan compliance tidak dilakukan di seluruh proses lifecycle sesuai dengan RAMS dan belum dilakukan analisis risiko dan evaluasi RAMS sesuai dengan yang dipersyaratkan KP 765 Tahun 2017," katanya dalam Media Rilis Capaian Kinerja Tahun 2023 di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis (14/12/2023). 

Suprapto juga mengatakan, pada proses sertifikasi hanya dilakukan di tahap akhir sebelum tes and commissioning. Lalu pada kereta GoA 3 failure test terhadap system dan subsystem belum dilakukan dengan scenario predicted failures mode and effect analysis baik on paper maupun secara real.

"Ini tentunya menjadi pembelajaran bersama karena kita pemerintah akan melakukan pengembangan perpanjangan jaringan LRT ke depannya," katanya. 

"Jadi ini agar menjadi perhatian agar insiden ini seperti ini juga dan ataupun kecelakaan bisa tidak akan terjadi ini yang harus menjadi perhatian dari pihak stakeholder terkait," tambahnya. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan kajian terkait kelanjutan proyek LRT Jabodebek hingga ke Bogor.

"Itu juga kita studikan ya, karena itu kan masih menindaklanjuti Perpres-nya ya, untuk di pembangunan itu," kata Risal di Stasiun LRT Jabodebek Halim, Jakarta, Kamis (17/12/2023).

Risal mengatakan, dalam kajian ataupun pembahasan dengan stakeholder terkait terdapat tiga opsi lokasi stasiun LRT Jabodebek di Bogor, diantaranya di kawasan Baranangsiang, di kawasan Ciawi, dan kawasan Tanah Baru. 

"Rencananya ke Baranangsiang kan, ada juga usulannya sampai ke Ciawi, ada juga ke Tanah Baru dulu awalnya. Tapi terakhir sih ke Baranangsiang lagi informasinya," katanya.

Risal menyebutkan nantinya jalur LRT Jabodebek ini akan berada di sisi jalan Tol Jakarta Bogor Ciawi (Jagorawi).

"Ya lewat jagorawi pastinya. Jalurnya akan berada di sisi jalan," katanya. 

Risal pun menargetkan studi kelayakan (Feasibility Study/FS) terkait kelanjutan proyek LRT Bogor selesai pada 2024.

"Saat ini masih FS. Pokoknya 2024 sudah selesai lah FS dan studi-studi nya," kata Risal saat ditemui di JCC, dikutip Minggu (1/10/2023).

(YNA)

SHARE