News

Kominfo Take Down 290 Konten Hoaks soal Pemilu 2024

Widya Michella 28/11/2023 18:45 WIB

Kominfo berhasil melakukan penutupan atau take down terhadap 290 konten yang berkaitan dengan isu hoaks Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kominfo Take Down 290 Konten Hoaks soal Pemilu 2024. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil melakukan penutupan atau take down terhadap 290 konten yang berkaitan dengan isu hoaks Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sebanyak 290 konten itu dari berbagai platform, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, Snack Video, dan YouTube. Adapun sisanya masih sedang tahap ditindaklanjuti.

"Kami sudah berhasil melakukan take down 290 konten sedangkan 65 konten lainnya sedang diproses," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (28/11/2023). 

Budi Arie pun menemukan ada sebanyak 96 kasus isu hoaks terkait Pemilu 2024. Statistik isu hoaks tersebut dilakukan pada periode 17 Juli sampai dengan 26 November 2023. 

"Hari ini masa kampanye Pemilu 2024 resmi dimulai. Sejak 17 Juli hingga 26 November 2023 Kominfo sudah menemukan 96 isu hoaks Pemilu yang tersebar di 355 konten," kata Budi.

Adapun untuk sebaran isu hoaks yaitu Juli (6), Agustus (18), September (13), Oktober (20) dan November (39). 

"Namun sepanjang bulan November 2023 saja sudah beredar 39 isu hoaks 27 hari yang lalu sepanjang bulan November sudah 39 isu hoaks. Berarti lebih dari satu isu hoaks terkait Pemilu yang beredar setiap harinya," ujar dia.

Menurutnya, kasus ini perlu menjadi perhatian bersama karena berbagai konten negatif mulai dari konten mengandung hoaks hingga ujaran kebencian akibat perbedaan pilihan sudah banyak ditemui dan tentunya mengancam persatuan Indonesia.

"Seperti arahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo kita cuma tiga hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian, dan ketiga yang merendahkan orang lain dalam artian kata-kata kebun binatang dan sebagainya dikeluarkan di ruang digital," katanya.

Lebih lanjut, sebagai langkah antisipasi diperlukan upaya yang masif dalam mengaplikasi Pemilu damai 2024 sebagai wujud ikhtiar bersama untuk mendorong masyarakat agar memilih dengan cara yang bijak sembari menjaga perdamaian bangsa di ruang digital.

Pesan ini juga disusun untuk menjawab berbagai isu terkait Pemilu seperti yang pertama peningkatan partisipasi anti perpecahan atau polarisasi dan bagaimana anti hoaks untuk menjaga ruang digital tetap damai. Salah satunya dengan melakukan kolaborasi antar lembaga yaitu Bawaslu, Kepolisian RI dan Kominfo.

"Saya mengapresiasi komitmen Bawaslu serta polri menjalin kerjasama pengawasan penyelenggaraan Pemilu pertama kampanye di ruang digital. Saya percaya kolaborasi ini menjadi kunci dalam menciptakan Pemilu damai 2024," tuturnya.

(YNA)

SHARE