KPK Diminta Tutup Kasus Dugaan Korupsi Formula E, Ini Alasannya
Mantan Komisioner KPK Saut Situmorang meminta lembaga antirasuah tersebut menghentikan penyelidikan kasus dugaan korupsi pada proyek Formula E.
IDXChannel - Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang meminta lembaga antirasuah tersebut menghentikan penyelidikan kasus dugaan korupsi pada proyek Formula E.
Alasan Saut, hukum harus memenuhi asas efisiensi, efektif, bermanfaat dan berkeadilan. Sementara, ia tak melihat KPK menerapkan asas tersebut dalam penyelidikan kasus itu.
"Itu kan jelas (kasus Formula E) makin tidak pasti dan tidak bermanfaat dan tidak menimbulkan keadilan," ucapnya saat dialog publik Sumber Waras VS Formula E di Jakarta Pusat, Selasa, (14/3/2023).
Dia menambahkan, KPK seharusnya bebas dari kepentingan alias independen. Namun, dalam kasus ini Saut melihat adanya Conflict of interest.
"ini berbahaya kalau ga dijaga, karena ini gak ada kepastian yaudah case close (tutup kasus) biar selesai," ucapnya.
"Dimana penyidik tidak boleh campuri, (politik), penyidik harus independen," tambahnya.
Untuk diketahui, Formula E dibangun pada zaman Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta. KPK pun telah beberapa kali memeriksa Anies. Namun, demikian kasus ini semakin tak jelas. Menurut Saut ada motif dibalik KPK yang keukeuh terus menyelidiki kasus ini.
"Kita hanya bisa bicara gejala kan dari gejala. Bayangkan ada 9 kali pertemuan dalam tempo yang pendek, kalau habis paparan biasa, tapi itu harus menunggu 6 bulan 7 bulan setahun sampe mereka cari cari, itu sana hitung sini, pergi ke Inggris," jelasnya.
"Jadi sekali lagi, orang bertanya-tanya, ada sesuatu. Kita belum bisa menuduh tapi indikasi itu menjadi tidak pasti, maka proses yang berjalan selama ini," tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Pakar Tata Hukum Negara, Margarito Kamis. Dia mengatakan tidak ada alasan yang masuk akal bagi KPK untuk memperpanjang penyelidikan kasus ini.
"Orang KPK kesulitan mencari fakta. Berdasarkan data yang saya pegang bahwa hampir tidak ada celah untuk menjadi dasar menemukan pidana korupsi di Formula E. Lebih baik case close lebih bermartabat dan beradab," tuturnya.
(DES)