KPPU Belum Temukan Indikasi Starlink Lakukan Predatory Pricing di Pasar RI
Hingga saat ini KPPU belum menemukan indikasi starlink menerapkan strategi predatory pricing di pasar Indonesia.
IDXChannel - Anggota Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Hilman Pujana mengaku hingga saat ini pihaknya belum menemukan indikasi starlink menerapkan strategi predatory pricing di pasar Indonesia.
Sebab menurutnya, predatory pricing tidak serta merta memberikan harga murah di pasar untuk menarik konsumen agar para konsumen beralih dari layanan yang lama ke layanan yang baru seperti starlink.
"Kalau kita bicara predatory pricing ini tentu butuh proses, jadi tidak hanya bicara tentang orang menjual lebih murah, tapi ada beberapa indikator dari aksi predatory pricing," ujar Hilman dalam konferensi pers di Kantornya, Rabu (29/5/2024).
Menurutnya, saat ini Starlink memang tengah memberikan harga promo dengan memasang harga yang lebih murah dari layanan. Hal itu dianggap sebagai bentuk pengenalan produk di pasar baru, akan tetapi promo yang diberikan Starlink juga memiliki batas waktu yang ditentukan.
"Kemunculan teknologi ini memang sebuah keniscayaan, tentu pengaturan playing field seperti apa, perilaku di pasar seperti apa, ini yang perlu kita pikirkan bersama," jelasnya.
Namun demikian, Hilman mengatakan pihaknya akan tetap memantau terkait operasional starlink di Indonesia. Harapannya bisa tercipta persaingan pasar yang sehat, baik para pemain lokal atau pemain lama, maupun kehadiran pemain asing yang baru masuk ke pasar Indonesia.
Sebab, perkembangan teknologi tentu tidak bisa ditolak hanya dengan alasan menjaga pasar domestik. Kehadiran pemain baru justru harus membuat para pemain teknologi di dalam negeri lebih inovatif untuk merebut pasarnya kembali.
"Kita pingin yang eksisting juga akan tetap berjalan, yang baru juga mendapatkan akses untuk menyampaikan jasanya atau produknya ke masyarakat" tutup Hilman.
(SLF)