News

Laut Banda Diguncang 18 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa M6,0

Binti Mufarida 30/04/2023 08:30 WIB

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah Laut Banda telah diguncang 18 kali gempa susulan pasca gempa utama dengan magnitudo (M)6,0

Laut Banda Diguncang 18 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa M6,0. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah Laut Banda telah diguncang 18 kali gempa susulan pasca gempa utama dengan magnitudo (M)6,0 yang terjadi pada Jumat 28 April 2023 lalu.

Laut Banda kembali diguncang gempa dengan kekuatan M5,0 pagi ini pukul 05.38.00 WIB. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,79° LS ; 133,77° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 Km arah Utara Kota Dobo, Maluku pada kedalaman 22 km.

“Gempabumi ini merupakan gempabumi susulan gempa Laut Banda tanggal 28 April 2023 dengan Magnitudo M6.0. Hingga tanggal 30 April 2023 pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 18 (delapan belas) aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Minggu (30/4/2023).

Daryono mengatakan gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Tarera-Aiduna. 

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Tarera-Aiduna.”

Sementara itu, kata Daryono, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). 

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Dia pun mengungkapkan berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Buruway, Kaimana dan Pulau-Pulau Aru, Kepulauan Aru dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

Masyarakat pun diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbau Daryono. 

(DKH)

SHARE