Lewat Pidato Tahun Baru, Putin Sebut Ukraina Sebagai 'Neo Nazi'
Putin juga menuding negara-negara Barat yang berada di belakang Ukraina tengah berupaya menghancurkan Rusia lewat perantara Ukraina.
IDXChannel - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan pidato Tahun Baru yang berisikan seruan bagi seluruh masyarakat di negaranya untuk bersatu di belakang pasukan militer yang tengah berperang melawan Ukraina.
Dalam pidato tersebut, Putin berjanji kepada seluruh masyarakat Rusia untuk memenangkan pertempuran melawan Ukraina, yang disebutnya sebagai 'Neo Nazi'.
Tak hanya itu, Putin juga menuding negara-negara Barat yang berada di belakang Ukraina tengah berupaya menghancurkan Rusia lewat perantara Ukraina.
Dalam rekaman pesan video yang tegas dan agresif, yang disiarkan di televisi nasional, Putin menyebut perang yang disebut sebagai operasi militer khusus itu sebagai pertarungan hampir eksistensial untuk masa depan Rusia.
"Tentara kita telah berjuang untuk Tanah Air kita, kebenaran dan keadilan, sehingga keamanan Rusia dapat terjamin," ujar Putin, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (1/1/2023).
Selama berbulan-bulan, pihak Kremlin menampilkan konflik tersebut sebagai kampanye terbatas yang tidak akan mempengaruhi kehidupan kebanyakan orang Rusia.
Namun pidato tersebut, yang disampaikan di depan para tentara, telah menempatkan perang di tengah panggung, dan memberi tahu keluarga yang berkumpul untuk perayaan utama tahun ini bahwa bulan-bulan mendatang akan membutuhkan dukungan dan pengorbanan dari semua orang.
Pesan itu disiarkan ke jutaan rumah di TV pemerintah tepat sebelum jam berdentang tengah malam di masing-masing dari 11 zona waktu Rusia, saat keluarga menikmati jamuan makan dan bertukar hadiah.
Saat perang memasuki bulan ke-11 tanpa akhir yang terlihat, Kremlin perlahan-lahan menempatkan masyarakat pada pijakan perang memanggil lebih dari 300.000 cadangan, seringkali dengan cara yang kacau, memperlengkapi kembali ekonomi yang dirugikan oleh rentetan sanksi Barat dan menyatakan secara terbuka bahwa konflik mungkin akan berlangsung lama. (TSA)
Penulis : Ibadikal Mukhlisina