IDXChannel – Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang berisi bahwa Rusia menghentikan ekspor minyak ke negara negara yang menerapkan batas harga barat.
Hal ini pun memberikan dampak kepada harga minyak yang melonjak usai Putin mengumumkan keputusannya tersebut. Pada perdagangan Selasa (27/12/2022) waktu setempat, harga minyak Brent tercatat USD84,33 per barel, menguat 0,49 persen dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) stabil si USD79,53 per barel.
Dilansir melalui The Guardian, Rabu (28/12/2022), larangan itu akan mulai berlaku pada 1 Februari dan berlangsung selama lima bulan, menurut dekrit yang diterbitkan pada Selasa (27/12/2022) di portal pemerintah dan situs web Kremlin.
Pada awal Desember, G7, Uni Eropa dan Australia menyetujui batas harga USD60 per barel pada minyak mentah lintas laut Rusia karena "operasi militer khusus" Moskow di Ukraina. Dekrit Rusia itu disampaikan sebagai tanggapan langsung terhadap "tindakan yang tidak ramah dan bertentangan dengan hukum internasional oleh Amerika Serikat dan negara-negara asing serta organisasi internasional yang bergabung dengan mereka".
Batas harga G7 memungkinkan negara-negara non-UE untuk terus mengimpor minyak mentah Rusia di laut, tetapi akan melarang perusahaan pengiriman, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual dengan harga kurang dari batas harga.