Libur Lebaran, Wisatawan Pantai Selatan Jawa Diminta Waspada Gelombang Tinggi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta wisatawan yang akan berlibur di Pantai Selatan Jawa untuk waspada gelombang tinggi.
IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta wisatawan yang akan berlibur di Pantai Selatan Jawa untuk waspada gelombang tinggi saat periode libur Lebaran 2023.
Imbauan ini disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat Rapat Koordinasi lintas sektor di Mabes Polri, kemarin. Mengingat, Lebaran selain menjadi ajang silaturahmi juga dimanfaatkan untuk liburan bersama keluarga salah satunya di pantai.
“Potensi gelombang laut yang potensi ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter. Jadi zona-zona yang perlu di waspadai gelombang tinggi baik untuk kapal untuk penyeberangan dan untuk wisata air ini, yang perlu diwaspadai juga biasanya wisata di Pantai Selatan Jawa ini ramai, ini hingga saat itu gelombangnya tinggi,” ungkap Dwikorita dikutip dalam keterangannya, Jumat (7/4/2023).
Dwikorita pun meminta kepada sejumlah pihak seperti Kepolisian khususnya Polisi Air, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk siaga.
“Sehingga kami mohon bantuan dari Kepolisian meskipun informasi kami ini secara sistem masuk ke Polisi Air dan juga SAR dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Namun kadang-kadang masih ada juga yang tidak memperhatikan jadi ini mohon bantuan untuk kepatuhan dalam merespons peringatan dini,” katanya.
Lebih lanjut, Dwikorita juga meminta agar waspadai gelombang tinggi untuk penyeberangan. Meskipun, saat ini BMKG telah memasang Radar Maritim untuk mengupdate tinggi gelombang laut.
“Ini untuk penyebrangan yang diwaspadai sebetulnya ketinggian gelombang sampai 2 meter. Nah, khusus untuk penyeberangan ini kami telah memasang sejak beberapa tahun terakhir, radar maritim sehingga dapat mendeteksi sebagai contoh ini adalah Radar maritim yang ada di salah satu selat Bali dan lombok, setiap jam bahkan beberapa menit sekali datanya update, sehingga perkembangan apa kondisi tinggi gelombang arah dan kecepatan arus ini ada di ada di beberapa Selat yaitu ada di Selat Sunda ada yang di Selat Bali kemudian juga ada di Labuan Bajo,” katanya.
“Sehingga kami juga mohon, karena data ini sudah masuk di setiap pelabuhan di Polisi Air juga, di semacam pengawas traffic di kapal di pelabuhan ini sudah menerima informasi ini. Tinggal bagaimana kita bersama-sama menjaga kepatuhannya,” tambanya.
Meski begitu, Dwikorita pun mengingatkan agar semua pihak mewaspadai kondisi arus dan arah arus laut yang tidak bisa dimitigasi seperti halnya curah hujan yang bisa dimitigasi dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“Dan khusus untuk kondisi arus kecepatan dan arah arus ini tidak dapat di mitigasi kalau curah hujan bisa dimitigasi dengan teknologi modifikasi cuaca, tetapi kalau arah dan kecepatan arus ini tidak akan bisa di modifikasi. Sehingga kita memang harus mengalah dan beradaptasi,” tandasnya. (WHY)