Longsor dan Banjir di Tapanuli Utara Sumut, 7 Korban Meninggal Dunia dan 29 Orang Hilang
Di wilayah Taput terdapat 10 titik bencana banjir, meliputi Kecamatan Tarutung, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Simangumban
IDXChannel - Hujan deras yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dari Senin 25 November 2025 hingga Rabu 27 November 2025, mengakibatkan terjadinya bencana alam berupa tanah longsor, banjir, pohon tumbang sehingga merobohkan tiang listrik.
Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing mengatakan, di wilayah Taput terdapat 10 titik bencana banjir, meliputi Kecamatan Tarutung, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Simangumban dan Kecamatan Purba Tua.
Aiptu Walpon Baringbing menjelaskan, selain banjir, hujan juga mengakibatkan terjadinya longsor perbukitan yang menimpa badan jalan di 17 titik yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Tarutung Taput menuju Kodya Sibolga dan menuju Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) atau tepatnya di Kecamatan Adiankoting dan di Kecamatan Parmonangan.
"Akibat peristiwa tersebut, 7 korban meninggal dunia merupakan warga Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting Taput dan diketahui hilang 17 orang. Sedangkan di Kecamatan Parmonangan diketahui ada sebanyak 12 orang warga yang hilang. Sehingga jumlah total yang hilang sebanyak 29 orang," kata Walpon Batingning kepada iNews Media Group, Kamis (28/11/2025).
Upaya melakukan pencarian warga yang hilang dilakukan oleh ratusan personil dari Brimob dan Dir Sabhara Polda Sumut, Kodam I BB, Kodim 0210 /TU, Polres Taput, BPBD Pemerintah Kabipaten Taput dan Basarnas. Pemerintah setempat juga membersihkan longsoran yang menimpa badan jalan untuk bisa menempuh jalur yang terisolasi, guna bisa menemukan orang yang hilang.
Sampai saat ini, jalur hubungan darat dari Taput menuju Tapteng dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) masih lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua.
(kunthi fahmar sandy)