News

Longsor Timbun Satu Kampung di Natuna, Masih Ada Korban Hilang

Binti Mufarida 06/03/2023 18:55 WIB

Tanah longsor menimbun satu kampung di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Senin (6/3/2023).

Longsor Timbun Satu Kampung di Natuna, Masih Ada Korban Hilang (Foto: Ist)

IDXChannel - Tanah longsor menimbun satu kampung di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Senin (6/3/2023). Kejadian ini menyebabkan belasan orang meninggal dunia dan banyak korban masih belum ditemukan.

Tanah longsor terjadi setelah hujan ekstrem tanpa henti ditambah intensitas curah hujan yang tinggi serta kondisi tanah yang labil.  Merespon hal ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab cuaca ekstrem berupa hujan tanpa henti yang terjadi di wilayah Natuna merupakan dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 98S.

“Cuaca ekstrem yang di Natuna adalah hujan lebat akibat dampak tidak langsung Bibit Cyclon Tropis 98S,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto saat dikonfirmasi oleh MNC Portal, Senin (6/3/2023).

Sebelumnya pada saat Konferensi Pers secara virtual, Guswanto telah mengatakan bahwa pada bulan Maret, April, dan Mei ini merupakan musim pancaroba. Pada periode ini, potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, puting beliung, hujan es bisa terjadi.

“Kami sampaikan bahwa saat ini Maret, April, Mei sebetulnya itu merupakan periode pancaroba ya, karena di periode pancaroba ini biasanya masih terjadi bencana hidrometeorologi mulai dari hujan lebat, puting beliung, maupun hujan es,” ungkap Guswanto.

Selain itu, kata Guswanto, Bibit Siklon Tropis yang terdeteksi di Teluk Carpentaria inilah yang menjadi penyebab cuaca ekstrem sehingga terjadi hujan lebat tanpa henti di wilayah Natuna.

“Kalau kita melihat seperti saat ini, kami dari Kedeputian Bidang Meteorologi sedang memonitor adanya pertumbuhan beberapa Bibit Siklon Tropis, yang pertama yaitu Bibit Siklon Tropis yang terpantau di teluk Carpentaria ini juga membawa dampak curah hujan di bagian selatan. Kemudian juga Siklon Tropis 98S ini juga terpantau di Natuna, ini juga masih di sisi utara wilayah Indonesia,” terang Guswanto.

Diketahui, BMKG telah melaporkan Bibit Siklon Tropis 98S terbentuk di Laut Natuna sebelah barat daya Pontianak tepatnya di 0.4LS, 108.4BT. 

Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1009 mb dengan pergerakan sistem perlahan ke arah Barat. Bibit Siklon 98S memiliki peluang kategori rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan.

BMKG pun mengimbau kepada warga masyarakat terdampak terutama di wilayah yang telah di warning untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan upaya mitigasi terhadap hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi serta kondisi cuaca buruk di sekitarnya.

(DES)

SHARE