News

Maskapai Baru Arab Saudi Riyadh Air Pesan 60 Pesawat Airbus

Ahmad Islamy 31/10/2024 11:47 WIB

Maskapai penerbangan baru milik Arab Saudi, Riyadh Air, mengumumkan telah memesan 60 pesawat berbadan sempit dari Airbus.

Riyadh Air sepakat untuk membeli 60 pesawat Airbus A321neo yang akan menambah total armadanya menjadi 132 pesawat (ilustrasi). (Foto: riyadhair.com)

IDXChannel – Maskapai penerbangan baru milik Arab Saudi, Riyadh Air, pada Rabu (30/10/2024) kemarin mengumumkan telah memesan 60 pesawat berbadan sempit dari Airbus. Pengadaan kendaraan tersebut sebagai persiapan maskapai itu untuk lepas landas tahun depan.

Dalam sebuah pernyataan, Riyadh Air mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk membeli 60 pesawat Airbus A321neo lorong tunggal sebagai langkah terbaru menuju penerbangan perdananya pada 2025, kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), menganggap sektor penerbangan sebagai komponen utama dalam mewujudkan agenda reformasi Visi 2030 yang dicanangkannya. Perdana menteri Saudi itu berambisi untuk melipatgandakan lalu lintas udara tahunan di negerinya menjadi 330 juta penumpang pada akhir dekade ini.

MBS mengumumkan pendirian Riyadh Air pada Maret 2023. Maskapai itu dimiliki oleh badan pengelola dana kekayaan negara Saudi, Dana Investasi Publik (PIF).

Kesepakatan yang diumumkan pada Rabu kemarin adalah pembelian besar kedua Riyadh Air. Tahun lalu perusahaan penerbangan itu juga sepakat membeli 39 Boeing Dreamliner berbadan lebar, dengan opsi tambahan pengadaan untuk 33 jet lagi.

Dengan adanya kesepakatan baru bernilai miliaran dolar AS dengan Airbus, total pesanan pesawat milik Riyadh Air kini menjadi 132 unit.

"Langkah ini memosisikan maskapai untuk melakukan operasi penerbangan yang efisien dengan memiliki campuran armada yang optimal demi memenuhi ambisi membangun jaringannya yang mencakup 100 tujuan pada 2030," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip AFP.

"Kami gembira memulai tonggak penting lainnya dalam perjalanan Riyadh Air dengan pesanan armada utama kedua maskapai, kali ini bermitra dengan Airbus," kata Gubernur PIF yang juga Chairman Riyadh Air, Yasir al-Rumayyan. 

Menurut dia, kesepakatan dengan Airbus kali ini semakin menegaskan ambisi Riyadh Air menjelang peluncuran tahun depan. Apalagi, maskapai tersebut tengah membangun jaringan internasional yang komprehensif dan menjadikan Ibu Kota Riyadh sebagai pusat penerbangan global yang strategis dan utama.

Pengumuman Riyadh Air tidak mengungkapkan secara perinci kapan 60 pesawat itu akan mereka terima dari Airbus.

Laporan yang diterbitkan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi pada Mei lalu menyebutkan, sektor penerbangan menyumbang USD20 miliar terhadap ekonomi negara itu pada 2023. Sedikitnya 241.000 orang bekerja di sektor itu. Lebih jauh lagi, penerbangan di Saudi juga membuka 717.000 lapangan pekerjaan di sektor pariwisata.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE