News

Menkes Targetkan Mamografi dan Radiologi untuk Pasien Kanker Tersedia di Seluruh Indonesia

Ayu Utami Anggraeni/MPI 03/07/2024 13:55 WIB

Kemenkes memastikan layanan mamografi dan radiologi bagi penderita kanker tersedia merata di seluruh Indonesia.

Menkes Targetkan Mamografi dan Radiologi untuk Pasien Kanker Tersedia di Seluruh Indonesia. (Foto: Dok. TV Parlemen)

IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan layanan mamografi dan radiologi bagi penderita kanker tersedia merata di seluruh Indonesia. Tentunya ini menjadi strategi yang baik dalam penanganan kanker di Indonesia.

Misalnya, layanan mamografi  yang sangat diperlukan masyarakat yang ingin deteksi dini kanker. Jika sel kanker terdeteksi lebih awal, lalu pasien mendapat penanganan yang tepat, persentase perbaikan kondisi bisa sangat tinggi.

Begitu pula dengan layanan radiologi. Jika mudah diakses oleh semua orang Indonesia, penanganan kanker bisa lebih maksimal.

Artinya, ketika ada layanan mamografi dan radiologi di RSUD seluruh Indonesia, masalah kanker dapat ditangani secara komprehensif.

"Kita akan pasang alat mamografi ini di 514 kabupaten/kota, tapi butuh spesialis radiologi dan teknisinya radiografer," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (3/7/2024).

Masalahnya dari 3.200 RS di Indonesia hanya 144 rumah sakit yang sudah memiliki layanan mamografi. Alhasil akses masyarakat untuk layanan mamografi rendah sekali, terlebih layanan ini masih terkonsentrasi hanya di kota-kota besar.

Bagaimana dengan layanan radiologi?

Menkes menjelaskan dalam layanan radiologi ini ada alat yang bernama LINAC atau Cobalt. Itu pun sangat diperlukan bagi pasien kanker

Namun, kedua alat tersebut mahal sekali. Oleh karena itu Kemenkes hanya akan memasang alat tersebut di tingkat provinsi.

"Untuk bisa mengoperasikan layanan radiasi eksterna (radiologi) dibutuhkan dokter spesialis onkologi radiasi, fisikawan medik, dan radiotherapy technologist (RTT)," kata Menkes.

Hingga saat ini, tambah Menkes, dokter spesialis yang terkait dengan layanan radiologi ini masih sangat sedikit. 

Data Kemenkes juga menjelaskan bahwa baru 22 provinsi yang mampu memberikan layanan radiologi ini. Lalu, ada 2 provinsi yang sudah punya alat radiologi tapi dokternya belum cukup sehingga belum mampu memberikan layanan.

Kemudian, ada 2 provinsi yang ada dokternya, tapi alatnya belum punya, sehingga belum mampu memberikan layanan. Sedihnya, ada 8 provinsi hingga saat ini yang belum punya alat dan dokter yang mengoperasikan layanan radiologi tersebut.

(FRI)

SHARE