Menko PMK: Angka Kemiskinan Ekstrem di RI Turun Jadi 1,12 Persen
Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia kini berada di angka 1,12%.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia kini berada di angka 1,12%.
Demikian disampaikan Muhadjir kepada Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Muhadjir menerangkan, angka kemiskinan ekstrem ini mengalami penurunan 0,62% jika dibandingkan September 2022 yang berada di angka 1,72%.
"Alhamdulillah kemiskinan ekstrem yang itu memang sedang menjadi fokus perhatian kita, itu mengalami penurunan 0,62% dalam waktu enam bulan. Jadi per September 2022 sampai Maret 2023, angka kemiskinan ekstrem kita turun dari 1,72% sekarang menjadi 1,12%," ujar Muhadjir.
Muhadjir menuturkan, saat ini pemerintah terus melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Karena itu, dia optimistis pemerintah dapat mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem 0% pada 2024.
"Mudah-mudahan survei September nanti, angka kemiskinan ekstrem kita sudah di bawah satu, sehingga target dari Bapak Presiden juga yaitu 2024 nanti kemiskinan ekstrem nol atau mendekati nol, itu bisa terealisasi," ujar Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir juga menyampaikan kepada Wapres terkait perkembangan penanganan penurunan angka stunting di Indonesia.
Perkembangan penanganan stunting di Indonesia, kata Muhadjir, sudah berjalan dengan baik. Menurutnya, angka stunting di beberapa daerah di Indonesia sudah ada di bawah 10%. Namun demikian, masih ada daerah yang angka stuntingnya di atas 20%.
"Untuk beberapa daerah kabupaten kota sudah di bawah 10%, tetapi memang masih banyak yang di atas 30%. Sehingga secara agregat mungkin bisa 14%, tetapi secara parsial masih banyak yang memang masih diatas 14%," ujarnya.
Muhadjir memastikan pemerintah terus melakukan berbagai program intervensi dalam penurunan stunting. Sehingga, Pemerintah optimistis target penurunan stunting hingga 14% pada 2024 dapat tercapai.
"Mudah-mudahan nanti September ini hasil survei stunting nanti bisa betul-betul bisa di bawah 20%. Syukur-syukur sudah mendekati 14%, sehingga target Bapak Presiden tahun 2024 kita nanti kita sudah 14% itu bisa terpenuhi," pungkasnya.
(YNA)