Menlu Retno dan Negara OKI Walk Out saat Dubes Israel Pidato di Debat Terbuka PBB
Menlu Retno bersama dengan sejumlah negara OKI melakukan aksi walk out saat Dubes Israel berbicara di Dewan Keamanan PBB.
IDXChannel - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, bersama dengan sejumlah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) kompak melakukan aksi walk out saat Dubes Besar Israel untuk Amerika Serikat dan PBB, Gilad Erdan hendak berpidato di debat terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat berapa Selasa (23/1/2024).
juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan Israel juga melakukan hal yang sama saat Indonesia menyampaikan pernyataan terhadap kondisi bangsa Palestina.
“Watap Israel tidak berada di ruangan saat Indonesia dan sejumlah negara OKI menyampaikan pernyataan. Sebaliknya, delegasi Indonesia dan sejumlah negara OKI juga tidak berada di ruangan saat Watap Israel menyampaikan pernyataan,"kata Lalu dalam keterangannya, Kamis (25/1/2024).
Indonesia pun terus hadir dalam tiga kali debat terbuka DK PBB. Hal ini sebagai wujud komitmen Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Sebelumnya, dalam pernyataan di DK PBB, Menlu Retno mengingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, dan bukan untuk mentoleransi perang apalagi genosida.
"Saya juga mengingatkan Piagam PBB secara jelas mengatur bahwa resolusi DK PBB bersifat mengikat dan harus dilaksanakan. Pertanyaan saya kepada DK PBB adalah: sudah berapa banyak resolusi mengenai Palestina telah diadopsi? Dan berapa banyak yang telah dilaksanakan,"kata dia.
Lebih lanjut dalam pernyataannya, Retno menyampaikan kepada siapa Palestina harus mengadu jika DK PBB selama berpuluh-puluh tahun gagal menjalankan resolusi yang dibuatnya sendiri. Sementara Israel membunuh rakyat Palestina tanpa dihukum.
"Sekali lagi, saya mendesak anggota DK untuk segera menghentikan ketakutan yang setiap hari dihadapi oleh warga Palestina di Gaza dan juga di Tepi Barat. Saya tekankan semua dari kita memiliki tanggung jawab untuk menghormati Hukum Humaniter Internasional tanpa kecuali, termasuk situasi di Gaza," pungkasnya.
(FRI)